Doa Selamatkan Indonesia dari Bencana Bergema di Arafah
Sebanyak 221 ribu jamaah haji asal Indonesia dengan khusyu berdoa memohon keselamatan bangsa Indonesia. Doa ini bergema saat wukuf di padang Arafah.
Editor: Anita K Wardhani
Mereka bermunajat memohon negeri ini selamat dari bencana tepat di saat puncak haji.
Doa dipimpin oleh Naib Amirul Haj Hasyim Muzadi dalam khutbah wukufnya di padang Arafah, Makkah, Senin (15/11/2010).
"Marilah secara khusyuk dan tadorru kita memohon dan berdoa kepada Allah agar negara dan negeri diselamatkan oleh Allah dari bencana dan kerusakan-kerusakan lain," kata Hasyim
Hasyim menyatakan doa yang dikabulkan Allah, di samping karena tempat dan waktunya di tanah suci juga dipengaruhi oleh tindakan dan tingkah laku kita sendiri apakah berjalan selaras dengan doa yang kita panjatkan.
"Karena Allah tidak akan mengubah atau menghilangkan kenikmatan yang telah diberikan kepada hambanya kecuali hamba tersebut mengubahnya," jelas Hasyim.
Doa tidak hanya dipanjatkan untuk Indonesia, namun juga untuk kaum muslimin dan kemanusiaan dunia.
Wukuf di Arafah merupakan inti haji karena tiada haji tanpa Arafah. Rasullah bersabda haji adalah Arafah. Arafah mempunyai makna tempat, makna waktu untuk memohon ampun kepada Allah serta doa munajat.
"Tiada tempat dan waktu yang lebih unggul untuk memohon sesuatu kepada Allah serta memohon ampun atas dosa dosa kita pada Allah kecuali di Arafah saat wukuf," kata Hasyim.
Setelah kutbah dilakukan salat jamak qosor zuhur dan asar berjamaah dengan imam Muhammad Muqodas. Salat kemudian dilanjutkan dengan salat ghaib untuk korban bencana. Di rekaat kedua masing-masing shalat yang dijamak, dibacakan qunut nazilah. (MCH)