Jamaah Haji Diserang Batuk
Batuk menyerang jamaah haji yang masih berada di Madinah.
Editor: Anita K Wardhani
Udara dingin dengan kelembaban yang rendah, telah membuat tenggorokan menjadi kering yang kemudian menyebabkan batuk. "Itu pertanda saluran pernapasan banyak terganggu," ujar Kepala Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Madinah, dr Subagyo, di Madinah.
Di Nabawi, karpet masjid tidak digulung sepeti di Masjidil Haram. Di Masjidil Haram, selama jamaah padat sebelum hari wukuf, karpet digulung unuk menghindari penyebarn virus. "Gunakan masker lembab," ujar Subagyo.
Kamis (25/11/2010) subuh, suhu udara Madinah tercatat 16 derajat Celsius. Kelembaban udara hanya 15 persen. Suhu udara siang hari belakangan ini rata-rata 31 derajat. Dengan kelembaban udara yang rendah itu, panas kadang terasa menyengat.
Subagyo juga menyarankan jamaah mengenakan baju hangat. Jika minum, diharapkan menghindari minum air dingin, karena hal itu bisa memicu tenggorokan semain kering. Jamaah juga diharap rajin minum, mesi tidak merasa haus. "Perbanyak minum air hangat, untuk membantu lendir di dalam saluran pernapasan bisa cair," ujar Subagyo.
Mulai Kamis ini, jamah haji Indonesia gelombang kedua mulai meninggalkan Makkah. Ada delapan kelompok terbang (kloter) yang akan tiba di Madinah mulai Jumat (26/11/2010) dinihari. Perubahan cuaca yang akan dialami jamaah dari Makkah ke Madinah memungkinkan di hari-hari pertama di Madinah mereka terserang flu ringan. Setelah itu batuk-batuk akibat tenggorokan yang kering.
Saat ini jamaah Indonesia yang sudah ada di Madinah adalah jamaah haji khusus. "Jamaah yang rawat jlan elama tiga hari di BPHI rata-rata mengeluhkan gangguan pernapasan," ujar Subagyo. (MCH)