TRIBUNNEWS.COM - Dua kapal perang Iran akhirnya berlabuh di Suriah meski mendapatkan kecaman dari Israel yang mengutuk manuver itu sebagai bentuk provokasi setelah kisruh di Mesir. Komandan militer kapal perang tersebut memberikan informasi dan dikutip AP, Kamis (24/2/2011).

Bertepatan dengan kisruh politik di Mesir dan sejumlah negara di dunia Arab, keputusan Iran mengirim kapal perang dekat dengan wilayah Israel membuat marah politisi di negara Yahudi tersebut.

Kapal tersebut tiba Rabu (23/2/2011) malam waktu setempat setelah melewati Terusan Suez masuk ke wilayah Mediterania. Ini pertama kalinya kapal perang Iran melintas di wilayah itu sejak Revolusi Islam yang terjadi di tahun 1979.

Komandan Angkatan Laut Iran, Rear Admiral Habibollah Sayyari, mengatakan jika kapal perang tersebut tidak melakukan latihan militer dan hanya melakukan kunjungan persahabatan serta membawa pesan perdamaian di seluruh dunia.

"Rezim Zionis terlalu melebih-lebihkan isu ini karena mereka ingin membuat ketegangan di antara dua negara bersahabat di negara itu," kata Habibollah Sayyari.

"Kami membuat keputusan ini berdasarkan perjanjian internasional yang mendukung hubungan persahabatan di wilayah dan negara-negara Muslim untuk membawa pesan perdamaian," katanya, lagi.

Dikabarkan, kapal perang itu membawa 1.500 personil patroli yang dipersenjatai dengan torpedo serta pesawat anti-misil. Tak hanya itu, suplai 33 ton disiapkan untuk kapal Khark yang berlabuh di pelabuhan utama Suriah, Latakia.