PBB Jatuhkan Sanksi Embargo Senjata Terhadap Libya
Dewan Keamanan PBB menyepakati melakukan embargo senjata, sanksi dan tindakan hukum terhadap pemimpin Libya tersebut.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Juang Naibaho
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mendesak dunia internasional melakukan tindakan untuk menyelesaikan krisis yang melanda Libya. Sekjen PBB bersama 15 anggota Dewan Keamanan bertemu di New York untuk membahas rancangan resolusi.
Dewan Keamanan PBB menyepakati menjatuhkan sanksi embargo senjata, dan tindakan hukum terhadap pemimpin Libya, Moammar Khadafi.
"Sudah saatnya bagi Dewan Keamanan untuk mempertimbangkan tindakan nyata. Jam dan hari-hari depan akan menentukan Libya," tegas Ban dikutip dari Euronews, Sabtu (26/2/2011).
Dengan kekuatan dunia, Ban meminta dunia berjuang untuk menghentikan sepak terjang Moammar Khadafi memusnahkan massa yang menuntut dirinya mundur.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Barack Obama hari ini telah mengumumkan sanksi terhadap rezim Libya ini. Obama menandatangani perintah memblokir transaksi yang terkait dengan Libya, dan tindakan lainnya yang bertujuan mengisolasi tokoh senior rezim Libya tersebut.
Obama dalam pidatonya mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan Khadafi. "Pemerintah Moammar Khadafi telah melanggar norma-norma internasional dan hak asasi manusia dan harus bertanggung jawab," tegas Obama.
Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton juga akan melakukan perjalanan ke Jenewa untuk membahas tragedi Libya di Dewan Hak Asasi Manusia. Hal ini sebagai tekanan untuk membawa proses pidana internasional terhadap rezim Khadafi.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.