TRIBUNNEWS.COM - Sekelompok pasukan khusus Inggris yang ditawan kelompok oposisi di sebelah timur Libya akhirnya meninggalkan negara yang sedang bergolak itu. Demikian dilansir CNN dan dikutip Tribunnews.com, Senin (7/3/2011).

Keterangan ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Inggris William Hague yang memberikan gambaran detail mengenai apa yang sedang terjadi serta proses pembebasannya.

"Saya bisa memberikan keterangan bawa tim diplomat Inggris berada di Benghazi. Tim ini ke Libya untuk melakukan kontak awal dengan kelompok oposisi. Mereka mengalami kesulitan namun pada akhirnya bisa segera diselesaikan. Mereka kini meninggalkan Libya," demikian kata Hague.

"Kami bermaksud melakukan komunikasi dan mengirimkan tim demi menguarkan dialog. Ini usaha diplomatik sebagai bagian dari Inggris untuk bekerja lebih luas di Libya termasuk memberikan bantuan kemanusiaan. Kami juga akan terus memberikan tekanan ke Khadafi agar segera mundur," jelas Hague sambil menambahkan jika tentara yang sempat ditawan itu meninggalkan Libya menggunakan kapal perang HMS Cumberland.