Ini Langkah Pertama NATO Sejak Ambil Alih Komando di Libya
NATO Minggu (27/3/2011) menegaskan peralihan komnadon operasi militer dari sekutu dan Amerika Serikat dengan menyetujui rencana operasi yang akan
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, TRIPOLI - NATO Minggu (27/3/2011) menegaskan peralihan komnadon operasi militer dari sekutu dan Amerika Serikat dengan menyetujui rencana operasi yang akan menggeser misi militer di seluruh Libya. Para pejabat NATO mengatakan peralihan tugas ini meringankan beban Amerika Serikat dan sekutunya untuk melindungi warga sipil yang dilanda perang.
Para Duta Besar NATO dengan suara bulat menyetujui melindungi warga sipil serta menegakkan zona larangan terbang dan embargo senjata.
"Tujuan kami adalah untuk melindungi warga sipil yang berada di bawah ancaman serangan dari rezim Gadhafi, "kata Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen, dilansir CNN.
"NATO akan menerapkan semua aspek dari resolusi, PBB Ttdak lebih, Ttdak kurang," demikian ditegaskannya.
Mandat NATO baru ini akan dimulai dalam dua sampai tiga hari kedepan. Para pejabat NATO menggambarkan transisi sebagai operasi bertahap.
Seorang pejabat senior pemerintah AS menekankan misi NATO adalah untuk "melindungi warga sipil dan tidak mengesampingkan kemungkinan serangan terhadap pemberontak jika pasukan pro Gadhafi menyerang penduduk sipil".
Perdana Menteri Inggris David Cameron juga menyuarakan hal yang sama.
"NATO, menegakkan embargo senjata dan zona larangan terbang".
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.