Khadafi Tolak Gencatan Senjata
Pemerintah Libya menegaskan bahwa pasukan setia kepada Muammar Gaddafi, pemimpin Libya, akan tetap ditempatkan melawan pemberontak.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau
TRIBUNNEWS.COM, TRIPOLI--- Seorang juru bicara pemerintah Libya telah menyebut kondisi yang ditetapkan oleh oposisi untuk gencatan senjata adalah "gila".
Pemerintah Libya, seperti dilansir Al-Jazeera, menegaskan bahwa pasukan setia kepada Muammar Khadafi, pemimpin Libya, akan tetap ditempatkan melawan pemberontak.
Untuk diketahui, sebelumnya, pemberontak Libya menawarkan gencatan senjata melalui Utusan Abdelilah al-Katib yang mengunjungi Libya.
"Mereka meminta kami untuk menarik diri dari kota-kota kita sendiri. Apa ini tidak gila maka saya tidak tahu apa ini.. Kami tidak
akan meninggalkan kota kami," kata Mussa Ibrahim, juru bicara
pemerintah.
Dikabarkan perang masih berkecamuk Jumat (1/4/2011), di dekat kota
minyak utama Brega, di timur negara itu. Begitu juga di kota-kota
Misurata dan Az Zintan.
"Oposisi telah mengatakan akan setuju untuk gencatan senjata dengan
pasukan Khadafi menarik diri keluar militer," kata seorang pasukan
oposisi.
Mustafa Abdul-Jalil, kepala dewan sementara oposisi, yang berbasis di Benghazi,
berbicara saat konferensi pers bersama dengan Abdelilah Al-Khatib,
utusan PBB Jumat. Al-Khatib mengunjungi pos pemberontak dengan harapan
mencapai solusi politik untuk selesaikan krisis Afrika Utara.
Abdul Jalil
mengatakan, kondisi para pemberontak 'setuju gencatan senjata dengan
"pasukan brigade Khadafi dan pasukan bersenjatanya menarik diri dari
kota-kota Libya di dalam dan luar kota untuk memberikan kebebasan
kepada masyarakat Libya untuk memilih."
Resolusi PBB dengan serangan udara resmi internasional terhadap Libya
menyerukan Khadafi dan pemberontak untuk mengakhiri permusuhan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.