Pemberontak Libya: Serangan Udara NATO Hantam Pasukan Kami
Pejuang pemberontak mengecam serangan udara pasukan NATO Kamis (7/4/2011).
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Anita K Wardhani
Kesalahan ini jelas menimbulkan kemarahan pasukan pemberontak Libya atas mis-koordinasi antar aliansi militer dalam upaya melumpuhkan pasukan Gadhafi.
AP, CNN, AFP dan Al-Jazeera melansir setidaknya dua pemberontak tewas dan lebih dari selusin terluka karena serangan udara tersebut.
Seorang dokter, dekat garis depan di luar pelabuhan minyak timur Brega mengatakan insiden ini kebetulan telah terjadi kedua kalinya yang dilakukan NATO.
"Turun, turun dengan NATO," teriak seorang pejuang pemberontak.
Sementara itu, di Brussel, seorang pejabat NATO mengatakan aliansi akan mengecek laporan pemberontak tersebut.
Sebagaimana diketahui, NATO mengambil kendali atas serangan udara internasional dimulai 19 Maret.
Komandan pemberontak, Ayman Abdul-Karim, mengatakan ia melihat serangan udara menghantam sebuah konvoi tank dan pemberontak. "Termasuk bus penumpang yang membawa pejuang ke Brega," jelasnya.
Dia dan pemberontak lainnya menjelaskan puluhan orang tewas atau terluka. Tetapi total korban sesungguhnya masih dihitung.
Seorang dokter di Rumah Sakit Ajbadiya, Hakim al-Abeidi, mengatakan sedikitnya dua orang tewas dan 16 luka-luka. Beberapa korban mengalami luka bakar yang serius.
Pemimpin pemberontak lainnya mengatakan korban lain masih tertinggal di lapangan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.