TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Libya, Moammar Khadafi, akhirnya menerima rencana jalan perdamaian untuk mengakhiri konflik Libya termasuk melakukan gencatan senjata secepat mungkin, Senin (11/4/2011). Namun, pihak perwakilan oposisi menolak dan mengatakan rencana itu baru bisa dijalankan jika Khadafi mundur.

Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, yang bertemu dengan Khadafi sebagai kepala delegasi pemimpin Afrika, meminta NATO segera menghentikan serangan udara dengan target pemerintah dan memberikan kesempatan untuk melakukan gencatan senjata.

Pada gencatan senjata pertama yang ditawarkan Khadafi tidak berjalan sukses dan para pemberontak yang melakukan perlawanan di wilayah timur dan juga barat mengatakan mereka tak akan menerima apapun kecuali jika Khadafi mengakhiri kekuasaannya yang sudah berlangsung 41 tahun.

"Kepala delegasi sudah menerima perjanjian jalan damai yang sudah kami presentasikan. Kami memberikan kesempatan untuk gencatan senjata," jelas Zuma sembari menambahkan jika delegasi Afrika akan melakukan pertemuan dengan pemimpin pemberontak anti-Khadafi di sebelah timur kota Benghazi.

Sumber: Reuters