TRIBUNNEWS.COM, TRIPOLI -  Serangan udara pimpinan NATO Kamis (12/5/2011), menghujamkan bom ke kompleks kediaman Muammar Gaddafi. AFP melaporkan serangan NATO menewaskan tiga orang. Pasukan setia Gaddafi mengatakan serangan NATO dilakukan tidak lama berselang saat pemberontak merayakan keberhasilan menguasai bandara Misrata.

"Kudeta diplomatik dilancarkan pemberontak dalam serangan sebelum fajar, " ujar saksi mata.

Sementara itu, di ibukota Tripoli serangan terjadi hanya beberapa jam setelah televisi pemerintah Libya menunjukkan cuplikan dari pertemuan para pemimpin pemerintahan Gaddafi.

"Tiga orang tewas. Dua dari mereka adalah wartawan dan satunya adalah pemandu mereka yang membantu mereka membuat film dokumenter," kata juru bicara pemerintah Mussa Ibrahim dalam jumpa pers di kompleks al-Aziziya.

Dia mengidentifikasi wartawan yang tewas tersebut Ali al-Graw dan Ismail al-Sharif. "Mereka sedang syuting," ujar juru bicara Libya.

Dia melanjutkan Graw adalah seorang wartawan Libya dan pembuat film. Namun, dia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang Sharif, atau memberitahukan media tempat mereka bekerja.

Sedangkan seorang Pemandu bernama Abdel Salam Massoud Mohammed, 25 tahun.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa selain ketiga martir, 27 orang luka-luka.

Pengawal Gaddafi yang mendampingi dua wartawan dalam perjalanan ke kompleks itu, mengatakan enam orang tewas dan 10 luka-luka.

Ibrahim menegaskan tiga orang yang tewas dan 27 luka-luka adalah jumlah resmi.