TRIBUNNEWS.COM, TRIPOLI - Pemimpin Libya, Moammar Khadafi langsung merespon kabar soal dirinya yang terluka akibat serangan bom NATO yang membuatnya harus mengungsi dari Ibu Kota Libya, Tripoli. Khadafi secara tegas menyebut ia berada di tempat aman.

"Saya ingin mengatakan kepada para tentara pengecut Barat bahwa saya tinggal di tempat di mana saya tidak bisa dicapai atau dibunuh. Saya tinggal di hati jutaan orang," kata Khadafy dalam pesan audio yang disiarkan di televisi negara.

Juru bicara Libya juga menolak mentah kabar terlukanya Khadafi. Kabar pertama mengenai terlukanya Gaddafi dihembuskan Menteri Luar Negeri Italia Franco Frattini Jumat (13/5/2011).

Tetapi juru bicara pemerintah Libya Mussa Ibrahim kepada wartawan di Tripoli menegaskan pemimpin rezim Libya dalam kondisi sehat.

"Gaddafi dalam kesehatan yang sangat baik, moral yang tinggi, semangat yang tinggi, dan dia berada di Tripoli," tegasnya, dikutip dari AFP.

Sementara itu, sebelumnya pengadilan dunia internasional di Den Haag, melalui jaksa ICC Luis Moreno-Ocampo mengatakan bahwa pada hari Senin ia akan melayangkan surat perintah penangkapan bagi tiga orang yang dianggap paling bertanggung jawab atas kejahatan kemanusiaan di Libya.

Lebih lanjut AFP juga melansir data badan pengungsi PBB bahwa sampai 1.200 orang melarikan diri dari Libya.

"Ada sekitar 12.000 orang yang tiba di Italia atau Malta dan kami percaya bahwa sebanyak 1.200 orang meninggal atau hilang," kata Melissa Fleming, juru bicara Komisaris Tinggi PBB.