TRIBUNNEWS.COM - Sebuah buku manual training teror meminta agar para pengikut Al Qaida berbohong jika seorang perempuan menanyakan orientasi seksual mereka dengan alasan kemungkinan mereka adalah mata-mata yang dikirim agen khusus. Demikian isi sebuah laporan yang dilansir The Straits Times, Selasa (5/7/2011).

Buku manual ini meminta kepada para pelaku teror untuk berdoa kepada Tuhan untuk bisa melakukan semua kegiatan, dan memohon ampun karena bertingkah laku seperti gay untuk menghindari masalah yang timbul.

Buku setebal 64 halaman ini dibuat kelompok Taliban di Afganistan dalam upaya untuk menyetop usaha polisi mengidentifikasi para teroris di Inggris. Buku ini dikeluarkan saat M15 mulai merekrut perempuan sebagai mata-mata.

Setelah kematian Osama bin Laden, training manual ini kemudian dipublikasikan secara online. Pada pendahuluan buku itu disebutkan bahwa prinsipn dasar dari ini adalah menyiapkan keamanan bagi para pengikut mereka di Eropa dan menunjukkan jika Taliban bermaksud melakukan serangan balasan dengan bertubi-tubi.

Buklet ini juga memberikan saran untuk menggunakan kacamata hitam agar tak dikenal serta cara mengemudi ke arah gerbang saat ingin melakukan serangan teror bunuh diri.