Laporan Wartawan Tribunnews.Com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR -  Tembakan gas air mata terhadap ribuan aktivis di Malaysia juga berdampak pada Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim (62). Anwar Ibrahim dikabarkan menderita memar di bagian kepala dan kaki.

Luka memar Anwar ini akibat terjatuh setelah polisi menembakkan gas air mata. Kini, Anwar pun mesti beristirahat di rumah sakit dengan mengenakan alat bantu pernapasan, dan mengenakan penyangga leher.

"Saya baik-baik saja. Saya masih merasa mual dan pusing," kata Anwar Ibrahim seperti yang dilansir dari AFP, Sabtu (9/7/2011).

Kepada AFP Anwar menceritakan ihwal luka memar di kepala maupun di kakinya tersebut. Disebutkan, saat terjadi kekacauan, polisi menembakkan gas air mata dari kedua sisi lorong. Hal itu yang menyebabkan dirinya jatuh dan kepalanya terbentur ke trotoar beton di dekat stasiun kereta api. "Mereka menembakkan secara langsung. Aku nyaris tak bisa bernapas dan berdiri pada saat itu," ucapnya.

Setelah itu, Anwar kemudian langsung dibawa ke rumah sakit swasta lokal dengan ambulans bersama pengawalnya yang juga terluka. Pengawalnya yang terluka harus menjalani operasi kecil setelah ia dipukul di bagian mata kiri dengan tabung gas air mata.

Anwar memuji keberanian ribuan aktivis di Malaysia kali ini, meski pemerintah Malaysia membubarkan melalui tindakan kekerasan. "Saya considere itu sukses meskipun faktanya mereka (polisi) benar-benar melakukan tindakan brutal," katanya.