Tripoli Membara! Nasib 19 WNI Belum Jelas
Perang besar meletus di Ibukota Libya, Tripoli. 19 warga Indonesia di Tripoli, Libya hingga kini masih belum bisa dihubungi.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, TRIPOLI - Duta Besar Indonesia untuk Tunisia Muhammad Ibnu Said menyatakan sekitar 18 sampai 19 warga Indonesia di Tripoli, Libya hingga kini masih belum bisa dihubungi. Seperti dikutip dari Radio Nederland Wereldomroep (RNW) ke-19 WNI tersebut umumnya adalah TKW yang bekerja untuk lingkungan keluarga Gaddafi dan pengusaha.
Lebih lanjut Dubes Ibnu Said mengatakan bahwa sejak Jumat (19/8/2011), ke-19 warga Indonesia tersebut tidak bisa dihubungi. Dalam komunikasi terakhir beberapa dari mereka menyatakan akan pulang ke Indonesia setelah lebaran.
Untuk diketahui bahwa KBRI Tripoli sudah ditutup sejak Maret 2011. Penutupan KBRI ini diambil setelah sebelumnya berangsur-angsur dilakukan evakuasi WNI dan keluarga KBRI mulai tanggal 24 Februari yang lalu hingga Dubes RI untuk Libya sendiri meninggalkan Libya pada tanggal 21 Maret yang lalu. Maka secara legalitas KBRI Tripoli ditutup untuk sementara. Penutupan sementara ini guna mengantisipasi memburuknya situasi keamanan di Libya akibat diberlakukannya no-fly zone oleh DK PBB. Aset-aset KBRI Tripoli yang dapat diangkut dalam evakuasi dititipkan kepada KBRI Tunis.
Waktu itu dikabarkan Kementerian Luar Negeri dalam rilisnya, 28 Maret 2011, meskipun KBRI Tripoli ditutup sementara , namun KBRI Tunis terus membuka posko di dekat perbatasan guna menjemput WNI yang memasuki Tunisia melalui jalan perbatasan darat.
Sampai saat ini pihak kedutaan masih belum tahu berapa banyak warga Indonesia yang masih berada di Libya.
"Tidak tertutup kemungkinan jumlah WNI yang masih di Libya masih lebih banyak lagi," kata Ibnu Sadi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.