Islam Moderat Dasar Libya Baru
Pimpinan Dewan Peralihan Nasional (NTC) Libya, Mustafa Abdul Jalil, menyampaikan pidato pertamanya di ibu kota Tripoli
TRIBUNNEWS.COM, TRIPOLI – Pimpinan Dewan Peralihan Nasional (NTC) Libya, Mustafa Abdul Jalil, menyampaikan pidato pertamanya di ibu kota Tripoli sejak Kolonel Muammar Khadafi diturunkan.
Mustafa Abdul Jalil menyampaikan berbagai rencana untuk menciptakan negara demokratik modern berdasarkan "Islam moderat" kepada ribuan pendukung yang mengibarkan bendera di tempat yang sekarang dinamakan Lapangan Syuhada.
Dalam pidato pertama sejak pindah ke ibu kota dari daerah kekuasaan NTC di Benghazi, Jalil mengatakan kepada 10.000 pendukungnya untuk menghindari serangan balasan dan menambahkan para pemimpin baru Libya untuk tidak menerima idiologi ekstremis.
"Kita negara Islam, Islam moderat, dan kami akan mempertahankannya. Anda bersama kami dan mendukung kami. Anda senjata kami untuk menghadapi siapapun yang berusaha menghancurkan revolusi," katanya.
Dia mengatakan wanita akan berperan aktif di Libya baru dan dia mengucapkan terima kasih kepada sejumlah negara -termasuk Prancis dan Inggris- karena telah mendukung NTC. Pidatonya yang disiarkan langsung lewat TV disambut hangat, kembang api menerangi Tripoli.
Tetapi Jalil dan rekan-rekannya masih menghadapi masalah besar, bukan hanya karena Khadfi masih buron. Banyak pendukung setianya melarikan diri ke negara-negara tetangga seperti Aljazair dan Niger.
Sebelumnya Kolonel Khadafi telah bersumpah lewat pesan TV untuk bertempur "sampai menang". Keberadaan pemimpin berumur 69 tahun yang buron tersebut masih belum diketahui.
"Yang bisa kami lakukan adalah berjuang sampai menang dan mengalahkan (mereka yang melakukan) kudeta," kata Khadafi lewat sebuah pernyataan yang disampaikan pembaca berita pada stasiun TV pendukungnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.