Pemerintah Transisi Gempur Pertahanan Terakhir Khadafi
Pasukan Pemerintah transisi Libya, Minggu (18/9/2011), menggempur benteng pertahanan pasukan loyalis mantan Presiden Libya Moammar Khadafi
Editor: Harismanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, TRIPOLI - Pasukan Pemerintah transisi Libya, Minggu (18/9/2011), menggempur benteng pertahanan terakhir pasukan loyalis mantan Presiden Libya Moammar Khadafi, di wilayah Sirte dan Bani Walid, Libya.
"Setidaknya delapan pejuang anti-Kadhafi tewas, dan 31 lainnya terluka, dalam pertempuran tersebut," kata Juru Bicara Dewan Militer Misrata, Ali Gheliwan.
Pasukan anti-Khadafi dibantu pasukan NATO, yang menggempur kantong-kantong pertahanan pasukan pro-Khadafi melalui serangan udara di wilayah Kota Shirte. Kendati demikian, pasukan loyalis Khadafi, berhasil memukul mundur pasukan Pemerintah transisi Libya dengan menerapkan strategi perang gerilya, dari satu rumah ke rumah yang lain di dalam kota.
Kolonel Ahmed Bani, Dewan Transisi Nasional Libya, optimistis pasukan kontra-Khadafi tersebut, dapat merebut semua kota dari pasukan loyalis Khadafi. "Saya dapat mengatakan bahwa hal-hal akan berubah drastis pada hari-hari mendatang di Sirte dan Bani Walid," katanya dalam konferensi pers di Tripoli, Sabtu (17/9/2011).
Ia mengklaim, bagian Bani Walid yang dikuasai loyalis, berhasil dikuasai pasukan anti-Khadafi. "Kami diserang granat berpeluncur roket dan penembak jitu dari pegunungan. Kami mengatur ulang posisi kita, dan saya dapat mengatakan wilayah utara sudah dibawah kendali kita," katanya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.