Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

John F Kennedy Ditembak Sebelum Bertemu AH Nasution

Rekaman sejumlah pembicaraan antara pesawat Keprisedenan Amerika Air Force One dan kantor Gedung Putih sesaat setelah Presiden Kennedy

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in John F Kennedy Ditembak Sebelum Bertemu AH Nasution
Tom Dillard/Dallas Morning News/Corbis
DETIK-DETIK PENEMBAKAN - Presiden John F Kennedy bersama sang istri, Jackie, di detik-detik sebelum penembakan. Kennedy ditembak di kursi belakang pada Jumat (22/11/1963). 

TRIBUNNEWS.COM - Rekaman sejumlah pembicaraan antara pesawat Kepresidenan Amerika Air Force One dan Kantor Gedung Putih sesaat setelah Presiden John Fitzgerald Kennedy (JFK) dibunuh akhirnya diumumkan.

Sebuah rekaman pembicaraan yang diumumkan ke publik adalah percakapan antara seorang operator radio di Gedung Putih dan Sekretaris Negara.

Sang operator menginformasikan berita tewasnya Kennedy.

Operator tersebut juga menginformasikan harus ada pemimpin baru Amerika Serikat.

Percakapan lain--terdengar emosional--yang terekam adalah antara Wakil Presiden Lyndon Johnson dan ibu dari Presiden John F Kennedy.

Percakapan itu terjadi tak lama setelah Johnson diambil sumpah di atas Air Force One untuk menjadi presiden Amerika setelah Kennedy dibunuh.

Isi percakapan ini berisi bagaimana Johnson dan istrinya--Lady Bird--mencoba menghibur ibunda Kennedy

BERITA TERKAIT

"Kalau saja ada sesuatu yang bisa saya lakukan (saya akan membantu Anda). Saya ingin memberitahu, kami sangat berduka," ujar Johnson dalam rekaman tersebut seperti dikutip dailymail.

Semua panggilan telepon ke pesawat kepresidenan yang dimasukkan melalui operator telepon Gedung Putih, memiliki sistem untuk secara otomatis merekam semua percakapan dari dan ke Air Force One.

Rilis percakapan tersebut kemungkinan akan kembali menimbulkan perdebatan seputar kontroversi kematian John F Kennedy.

Seperti diketahui, sejumlah rumor menyebutkan, penembakan John F Kennedy merupakan bagian dari konspirasi guna menjatuhkan dirinya dari kursi kepresidenan.

Sejumlah pihak dicurigai menjadi dalang penembakan, termasuk wakil Kennedy, Lyndon Johnson yang dilantik di pesawat Kepresidenan untuk mengisi jabatan lowong Presiden Amerika Serikat.

Spekulasi lain adalah kudeta militer dari beberapa petinggi militer di Amerika Serikat kala itu.

Terkait spekulasi soal kudeta militer, dari rekaman yang baru saja dirilis, terungkap pula soal bagaimana ajudan Jenderal Curtis Le May, seorang jenderal yang kerap berbeda pemikiran dengan Kennedy, ngotot untuk minta disambungkan dengan Le May, padahal sang jenderal masih berada di dalam pesawat.

Percakapan antara operator Gedung Putih dan ajudan tersebut mengungkapkan fakta lain, Sekretaris kabinet, Dean Rusk, Jenderal Curtis Le May, dan sejumlah menteri kabinet, berada di berbagai penerbangan saat Kennedy ditembak.  

Rekaman dari panggilan telepon Air Force One dirilis tak lama setelah Perpustakaan Kennedy mengeluarkan beberapa rekaman di hari-hari terakhir Kennedy di kantor.

Presiden AS tersebut tewas ditembak pada Jumat, 22 November 1963.

Tiga hari sebelum kematiannya, Kennedy berbicara kepada seorang pembantu di kantor presiden.

Kennedy menanyakan soal jadwal kerjanya.

Secara kebetulan Kennedy menyebut hari-hari tersebut sebagai 'hari yang berat'.

Pada percakapan itu terungkap, satu di antara agenda pertemuan Kennedy adalah bertemu Jenderal Nasution dari Indonesia pada minggu berikutnya.

"Aku akan menemuinya (Nasution), kapan itu? Senin?, " tanya Kennedy.

Staf menjawab: "Hari Senin dan Selasa"

"Nah, itu hari yang berat, " ujar sang Presiden.

"Itu adalah hari neraka (super sibuk) buat Bapak Presiden," ujar staf tersebut.

Tak dinyana, hari sibuk yang disebut sang staf menjadi hari pemakaman buat Kennedy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas