TRIBUNNEWS.COM,LILLE--Mantan pimpinan Dana Moneter Internasional (IMF) asal Perancis, Dominique Strauss-Khan, belum juga lolos dari tuduhan.

Pihak penyidik Perancis di Lille, Kamis (24/1/2013) ini dilaporkan akan memeriksa Strauss-Khan atas tuduhan bahwa dirinya terlibat dalam sebuah pesta seks yang menghadirkan sejumlah pelacur.

Strauss-Khan dituding memainkan peran sebagai mucikari atau germo. Kantor berita AFP, melaporkan, sumber-sumber hukum menegaskan, pemeriksaan di Lille ini setelah pengadilan di kota di utara Perancis ini pada bulan Desember lalu menolak permintaan agar tuduhan sebagai mucikari yang dikenakan pada Strauss-Khan dibatalkan.

Strauss-Kahn bulan lalu sepakat membayar gantirugi dengan seorang pelayan hotel di New York, AS, yang mengajukan tuduhan atas Strauss-Khan telah melakukan penyerangan seksual atas dirinya pada tahun 2011.

Kasus ini yang memaksa Strauss-Khan mundur dari jabatannya sebagai pimpinan IMF dan juga membatalkan niatnya untuk maju dalam pemilu presiden Perancis.

Strauss-Khan mengakui terjadi hubungan seks namun semua ini berdasarkan suka sama suka.

Penyelidikan kriminal atas kasus ini setelah pelayan hotel itu menarik semua keterangannya dalam kasus ini. Akan tetapi jaksa memastikan tuduhan atas Strauss-Khan atas kasus "mucikari dalam sebuah kelompok terorganisasi".

Kasus yang dikenal dengan "Carlton Affair" berpusat pada tuduhan bahwa para pemimpin bisnis dan politik di Lille terlibat dalam pengaturan jaringan pasokan pelacur untuk pesta seks. Sejumlah pesta ini berlangsung di Carlton Hotel di Lille.

Kasus Carlton ini merupakan satu dari sejumlah pembuktian yang dilakukan menyusul penahan Strauss-Khan di New York, AS.

Penulis Perancis Tristane Banon juga pernah menuduh Strauss-Khan atas tuduhan mencoba memperkosanya pata tahun 2003. Strauss-Khan juga diperiksa berkaitan dengan tuduhan terlibat dalam aksi pemerkosaan atas seorang pelacur Belgia. Kasus ini dihentikan setelah pelacur tadi menarik kasusnya.