Pramono Anung Disambut Cuaca Minus 17 Derajat di Pulau Russky
Pulau Russky di Vladivostok kembali menjadi tuan rumah pertemuan delegasi se-Asia
Editor: Widiyabuana Slay
Kedubes Indonesia
Delegasi Indonesia pada Sidang ke-21 Asia Pacific Parliamentary Forum yang berlangsung di Vladivostok, Rusia, tanggal 27-31 Januari 2013. Delegasi Indonesia hadir dipimpin Pramono Anung.
TRIBUNNEWS.COM - Pulau Russky di Vladivostok kembali menjadi tuan rumah pertemuan delegasi se-Asia Pasifik yang kali ini menggelar rangkaian acara pertemuan Asia Pacific Parliamentary Forum (APPF) ke 21. Berbeda dengan cuaca yang hangat dan bersahabat dalam rangkaian KTT APEC Ke 20 tahun 2012, kali ini Delegasi RI yang dipimpin oleh Pramono Anung Wibawa disambut oleh suhu minus 17 derajat yang sanggup merubah perairan di sekitar Pulau Russky menjadi lautan es.
Pertemuan yang diselenggarakan tanggal 27 - 31 Januari 2013 membahas mengenai berbagai kebijakan dan isu seputar kerjasama politik dan keamanan, ekonomi dan perdagangan, serta kerjasama regional di Asia Pasifik. Denikian tertulis dalam rilis yang dikirim pihak Kedubes Indonesia di Rusia ke redaksi Tribunnews.com, Selasa (29/1/2013).
Menurut Pramono Anung, kehadiran delegasi Indonesia pada APPF ke 21 merupakan salah satu upaya untuk mempererat silaturahmi dan kerjasama antar parlemen se Asia Pasifik dan membahas isu isu seputar kerjasama internasional dan kawasan yang semakin dinamis. Dalam upaya meningkatkan kerjasama ekonomi khususnya perdagangan dan investasi, antisipasi perkembangan sosial yang terus meningkat, serta upaya menciptakan perdamaian dunia, koordinasi yang erat dan harmonis di tingkat parlemen perlu untuk ditingkatkan.
“Khusus untuk perdamian dunia, saling keterbukaan dan kepercayaan terhadap sesama anggota sangat diperlukan, dan tidak menerapkan double standard dan saling curiga, yang pada akhirnya dapat mengganggu stabilitas keamanan di wilayah asia pasifik yang harmonis,”demikian ditegaskan Pramono Anung dalam statement-nya.
Duta Besar LBBP RI untuk Rusia dan Belarus, Djauhari Oratmangun mengatakan bahwa kehadiran delegasi Indonesia dapat mencairkan "kebekuan" Pulau Russky serta menambah warna dalam memberikan berbagai kontribusi dalam peningkatan kerjasama antar parlemen di kawasan Asia Pasifik.
Ditambahkan bahwa kunjungan Delegasi RI ke Vladivostok merupakan momentum yang tepat untuk melihat langsung perkembangan Rusia khususnya di Vladivostok, sebagai realisasi dalam mengembangkan wilayah Timur Jauh, yang mempunyai kemiripan dengan program MP3EI di Indonesia. Diharapkan kunjungan tersebut dapat memberikan kontribusi riil dalam peningkatan kerjasama bilateral dan mampu merubah mindset masyarakat Indonesia terhadap Rusia yang saat ini mengalami perubahan yang cukup pesat di berbagai sektor.
Forum dengan agenda yang padat tersebut di buka oleh Ketua Dewan Federasi Rusia, Valentina Matvienko dan dihadiri oleh 500 orang delegasi dan partisipan dari 28 negara dan 8 organisasi internasional.