Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesultanan Sulu Vs Malaysia, Sekolah Anak TKI Diliburkan

Sejumlah anak TKI yang bersekolah di Community Learning Centre (CLC) Humana, Sabah, Malaysia, beberapa hari terakhir tidak bersekolah.

zoom-in Kesultanan Sulu Vs Malaysia, Sekolah Anak TKI Diliburkan
Tribun Kaltim/Niko Ruru
Helikopter dan truk truk militer disiagakan di Bandar Sahabat, sekitar lokasi pembersihan tentara Kesultanan Sulu. 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Sejumlah anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bersekolah di Community Learning Centre (CLC) Humana, Sabah, Malaysia, beberapa hari terakhir tidak bersekolah.

Mereka terpaksa diliburkan, karena kekhawatiran orangtua maupun pihak sekolah dan perusahaan, atas dampak konflik antara aparat keamanan Malaysia dengan sipil bersenjata Kesultanan Sulu Filipina di Kampung Kanduo, Lahad Datu, Sabah.

Guru Penugasan Kemendikbud Doddy Wibowo Irsan mengatakan, sejak pecah kontak senjata pada 2 Maret 2013, 47 murid SD yang orangtuanya TKI di perkebunan sawit, sudah tidak belajar lagi.

Guru yang mengajar di CLC Humana 81 Ladang Pintasan Tujuh, Kinabatangan, Lahad Datu menjelaskan, sekolah terpaksa diliburkan, karena sebagian orangtua murid memilih pulang ke Indonesia, hingga keadaan di sana tenang.

Apalagi, kata pria Jawa kelahiran Medan 7 Juli 1985, kebetulan di kawasan itu mayoritas warga etnis Sulu asal Filipina. Sebenarnya, jarak dari tempat konflik ke lokasi tempatnya mengajar cukup jauh, mencapai 230 kilometer.

"Dari perkebunan kami ke jalan raya mencapai 40 kilometer. Sejak pecah konflik, bus juga jarang hilir mudik lagi, karena mereka takut," ujar alumni Universitas Negeri Medan, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris angkatan 2003.

BERITA REKOMENDASI

Ia menjelaskan, sejak 1 Maret tidak ada lagi aktivitas belajar mengajar. Warga setempat sudah merasa ketakutan saat menyaksikan berita televisi mengenai pecahnya konflik bersenjata.

"Saya belum tahu kapan mereka sekolah lagi. Karena kebanyakan orangtua membawa anaknya pulang ke Nunukan, lanjut ke Sulawesi pulang kampung," imbuhnya, Sabtu (9/3/2013), saat ditemui di Kantor Konsulat Republik Indonesia (KRI) Bangunan Liew Yun Fah, Batu 2,5 Sin Onn, Tawau, Sabah, Malaysia. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas