TRIBUNNEWS.COM, MEIKHTILA - Kerusuhan antara Budha dan Muslim di pusat negara Myanmar telah mengubah lingkungan kota Meikhtila menjadi abu.

Sebagian besar bangunan yang berada di sana, habis dibakar oleh dua kumpulan masa, dan beberapa dari bangunan tersebut masih terbakar di Jumat (22/3/2013) pagi.

Beberapa orang terlihat masih beraktivitas di jalan-jalan setelah tiga hari kerusuhan antar umat beragama itu terjadi sektiar 336 mil utara kota Yangon.

Lima orang, termasuk seorang biksu Buddha, tewas dan puluhan orang terluka sejak Rabu, sementara otoritas Myanmar menyebut korban tewas berjumlah 10 orang.

"Saya sangat sedih atas apa yang terjadi di sini karena ini bukan hanya terjadi pada satu orang. Ini mempengaruhi kita semua," kata Maung Maung, seorang tokoh agama Buddha di Meikhtila.

Kerusuhan itu juga mengakibatkan ratusan orang umat Muslim telah meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi di sebuah stadion olahraga setempat.

Konflik berdarah itu terjadi hanya akibat selisih paham antara pemilik toko emas yang berasal dari kalangan umat Muslim, dan dua orang penjual emas dari kalangan umat Budha.

Pemilik toko beber polisi dipukuli oleh kedua penjual emas tersebut juga oleh empat orang lainnya yang merupakan pemilik toko emas lainnya yang berasal dari kalangan muslim.(reuters)