Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cantiknya si Dokter Kuning, Dokuta Iero Kereta Api Peluru Jepang

Kereta api peluru Jepang atau Shinkansen ternyata juga punya dokter, seperti layaknya dokter manusia

Editor: Widiyabuana Slay

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM -Kereta api peluru Jepang atau Shinkansen ternyata juga punya dokter, seperti layaknya dokter manusia memeriksa pasien. Namanya Dokter Kuning (Dokuta- Iero-) atau disingkat DK. Kecepatannya bisa mencapai sedikitnya 270 kilometer per jam.

Bahkan terus berdandan (oshiare) mengikuti zaman, semakin cantik semakin mancung hidungnya dalam tujuh gerbong. Seperti terlihat pada gambar Dokter Kuning JR West Class 923 jenis T5.

Kereta api pemeriksa jalur Shinkansen ini sudah ada sejak tahun 1962. Dulu pada badan kuningnya masih ada strip biru di tengahnya. Kini polos hanya kuning saja. Setelah Jepang mengerjakan perkeretaapian di Cina dan Taiwan, di kedua negara itu pun juga ada DK, tentu masih model lama.

Bagian dalam kereta pemeriksa jalur Shinkansen ini jangan bayangkan seperti Shinkansen biasa, tetapi malah memanjang semua ruang penelitian, dengan alat elektronika, komputer dan kecanggihan teknologi segalanya ada di dalam DK ini.

Begitu rahasianya DK, sehingga jadwal dan jalur kerjanya tak boleh diketahui umum. Do dalam perusahaan perkeretaapian Jepang saja hanya bagian atau pihak tertentu saja yang boleh tahu jadwal DK tersebut. Mengapa? Ditakutkan dilakukan sabotase atau pencurian teknologi atau itazura (dijahili) pihak tertenyu. Jadi sangat dijaga sekali kerahasiaannya. Dengan demikian, kalau kita kebetulan ketemu DK di sebuah stasiun, anggaplah sebagai keberuntungan kita.

Panjangnya tujuh gerbong berisi semua alat teknologi canggih. Kamera pun bukan hanya diletakkan di bagian terdepan tetapi juga dua kamera di atap, untuk memonitor, melihat kabel atas kereta api. Bagaimana tegangannya, bagaimana sentuhannya, bagaimana rentan atau tidaknya terhadap suhu dan sebagainya. Demikian pula bagian bawah terhadap rel rereta api dilakukan penelitian dari segala hal. Bagaimana menghadapi gempa bumi yang bisa terjadi sewaktu-waktu saat kereta berjalan kencang, dan sebagainya.

Berita Rekomendasi

Kereta peneliti dan pendeteksi untuk pemeliharaan jalur Shinkansen ini memang memiliki fungsi teramat penting. Dilakukan sedikitnya dua hari, berjalan antara Tokyo sampai Hakata, Fukuoka, dan berbagai jalur lain. Demikian pula jalan malam hari untuk mengetahui pengaruh cuaca malam terhadap kabel dan rel kereta api atau lainnya termasuk angin yang dapat atau diperkirakan bisa mengganggu jalan kereta api. Segala macam kemungkinan diperhitungkan dan diteliti demi keamanan dan keselamatan penumpang kereta api, khususnya yang berjalan sangat cepat ratusan km per jam seperti Shinkansen.

Yang tebaru ada dua jenis yang sama-sam akeluar bulan Juli 2008 dan milik JR Central  yaitu Class 923 set T4, dan milik JR West yaitu Class 923 set T5.

Pada gerbong pertama paling depan ada peralatan pengukuran,   berbagai fasilitas, listrik, komunikasi unit pengukuran, pengukuran sinyal, kontak garis dan sebagainya.

Gerbong selanjutnya berisi peralatan listrik tegangan tinggi dan pengukuran listrik. Kekuatan listrik DK bertegangan 25.000 volt.

Gerbong ketiga diperuntukkan bagi kamar, gudang, data power, pengamatan listrik dan sebagainya.

Dilanjutkan untuk  Kantor di gerbong ke-4 yang juga tersedia gudang fasilitas ruang mengukur uji reduksi, data fasilitas orbit (tracking) dan sebagainya.

Gerbong ke-5 untuk kamar istirahat, juga Pengamatan serta fasilitas uji multiguna dan power supply.

Gerbong ke-6 merupakan ruang berisi penghubung antara ruang tekanan tinggi dan pertemuan pengukuran peralatan listrik.

Akhirnya gerbong terakhir untuk   layar warna TV plasma besar dari DK  serta  sistem pemandu wisata bisa dilengkapi dengan pengukuran peralatan dan fasilitas lain.

Jalur yang menjadi tempat yang diperiksa DK adalah   jalur Tōkaido, jalur Sanyo, Tohoku, Joetsu, Nagano, Kyushu, Yamagata, Akita, Hokuriku dan jalur Chuo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas