TRIBUNNEWS.COM, KAIRO-- Satu orang menjadi korban, ketika acara pemakaman bagi empat umat Kristen Koptik Mesir yang kemudian berubah menjadi kerusuhan.

Kerusuhan itu terjadi di Gereja Katedral Koptik Kairo, di lingkungan Abbassiya,Minggu (7/4/2013), waktu setempat, ketika para pelayat telah merampungkan mendoakan empat jemaat Gereja Koptik tersebut, yang tewas akibat kerusuhan sekterian yang terjadi di Mesir baru-baru ini.

Sejumlah saksi mengatakan, kerusuhan pecah ketika sejumlah penduduk lokal melempari para pelayat menggunakan batu.

"Para pelayat berencana membawa keempat jenazah itu dari katedral ke Istana Presiden sebagai protes terhadap tindakan kekerasan terhadap mereka," ujar seorang saksi yang menolak disebutkan namanya, seperti dikutip dari Bangkokpost.com, Senin.

Hani Sobhi, seorang anggota Gereja Koptik, yang menyaksikan kerusahaan tersebut mengatakan, jemaat gerejanya yang kerap menjadi target diskriminasi dan marjinalisasi, menyanyikan lagu yang menghina Partai Ikhwanul Muslimin, partai yang mengusung Presiden Mesir, Mohamed Morsi.

"Acara itu disiarkan langsung di televisi, dan di luar pintu gereja, orang-orang sudah berkumpul dan menunggu kami," katanya.

Polisi anti huru hara segera merapat ke lokasi kerusuhan, menembakkan gas air mata di katedral. "Terdapat seorang tewas di rumah sakit Demerdash," kata Menteri Kesehatan Mesir, Ahmed al-Ansari.

Kementerian Kesehatan mengidentifikasi korban bernama Mahrus Hanna Ibrahim Tadros (30), dan kekerasan juga mengakibatkan 84 orang lainnya terluka. (bangkokpost.com)