AS Minta Korut Tinggalkan Program Nuklirnya
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry meminta Korut segera meninggalkan program nuklir mereka, karena akan merugikan dunia.
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry meminta Korea Utara (Korut), segera meninggalkan program nuklir mereka, karena akan merugikan dunia.
Selama perjalanannya tiga hari di Korea Selatan (Korsel), Jepang, dan China, Kerry kembali mengangkat isu denuklirisasi di Semenanjung Korea, dan meminta Korut kembali ke meja perundingan.
"AS tetap terbuka untuk melakukan negosisasi denuklirisasi yang otentik dan kredibel, tetapi bola sekarang ada di Pyongyang," ujar Kerry, seperti dikutip CNN.
"Korea harus mengambil langkah-langkah yang berarti, guna menunjukkan itikad baik mereka menghormati komitmen yang telah dibuat dan norma-norma hukum internasional," lanjutnya.
Program nuklir Korut, bebernya merupakan ancaman terhadap keamanan internasional, selain ekonomi global. "Dunia tidak membutuhkan perang, jadi lebih baik kita duduk bersama-sama. Dan kami menyambut komitmen kuat China, untuk denuklirisasi Semenanjung Korea. Taruhannya terlalu tinggi, dan ekonomi global terlalu rapuh bagi siapa pun," katanya.
Pemerintah Korut, melalu kantor berita KCNA, mengatakan tawaran interasional tersebut sanglah penuh tipu daya, yang merupakan kata-kata kosong tanpa isi. (cnn)