Tribunnews.com, Boston — Korban luka akibat ledakan bom yang terjadi di dekat garis finis dalam lomba maraton di Boston, Amerika Serikat, tercatat 144 orang. Sebanyak 17 orang dilaporkan dalam kondisi kritis, sementara 25 orang luka serius. Dari jumlah korban luka, delapan di antaranya adalah anak-anak. Para korban diawat di sejumlah rumah sakit.

Komisaris Kepolisian Boston Ed Davis, Senin (15/4/2013) malam, mengatakan, korban tewas dalam peristiwa ini tercatat tiga orang. Salah seorangnya adalah bocah berumur delapan tahun. Dalam peristiwa itu, setidaknya sepuluh orang harus diamputasi.

Seperti diberitakan, lomba lari maraton tahunan di Boston yang menyedot hampir 27.000 peserta berubah menjadi sebuah peristiwa horor. Sebuah bom meledak di dekat garis finis.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa Ban Ki Moon menyebut peristiwa ini sebagai "Kekerasan tak berperasaan". Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Barack Obama berjanji akan menemukan pelakunya.

"Siapa pun yang terlibat, apakah individual atau kelompok, ia harus mempertanggungjawabkannya secara penuh," kata Obama.