DPR Kutuk Aksi Bom Boston
Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung mengutuk aksi pemboman yang terjadi di arena pelaksanaan Maraton Boston,
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung mengutuk aksi pemboman yang terjadi di arena pelaksanaan Maraton Boston, Amerika Serikat, Senin kemarin. Menurut Pramono, hal itu merupakan tindakan pengecut.
"Ini secara terbuka kita sampaikan perbuatan ini adalah tindakan pengecut," kata Pramono di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/4/2013).
Pramono beralasan bom tersebut diledakkan saat kegiatan lari maraton yang penuh sportivitas. Untuk itu, Politisi Senior PDIP itu meminta pemerintah Indonesia untuk mendukung gerakan anti terorisme.
"Kita pernah alami, di Bom Bali, Bom Marriot, itu sangat tidak mengenakkan," ujarnya.
Pramono menyatakan Indonesia harus melakukan perang dengan terorisme. Ia pun melihat bom Boston memang ditujukan untuk mempunyai dampak yang kuat bagi masyarakat dunia. "Kenapa dipilih di sebuah lomba marathon yang diikuti lima puluh ribu orang lebih dan diletakkan di dekat garis finis," tanyanya.
Diketahui, sedikitnya tiga orang tewas, dan 140 orang lainnya terluka setelah dua buah bom meledak di arena pelaksanaan Maraton Boston, Senin kemarin.
Kendati belum menemukan pihak yang bertanggung jawab dalam serangan tersebut, Badan Investigasi Federal Amerika Serikat (AS), yang menangani kasus itu, menaruh kecurigaan dengan seorang pria berkulit hitam dengan aksen bicara orang asing.
Pria yang mengenakan kaus itu, sekitar lima menit sebelum ledakan terlihat membawa ransel hitam dan coba untuk masuk ke area terbatas.
Pihak berwenang AS juga mencurigai seorang warga negara Saudi yang ikut terluka dalam ledakan itu, dan saat ini tengah menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Boston.
Namun seorang pejabat penegak hukum AS, mengatakan, pihaknya belum bisa menyatakannya terlibat dalam ledakan itu, sehingga ia tidak ditahan.
FBI juga tengah meneliti rekaman gambar dari kamera pengintai yang terpasang di sekitar wilayah area Maraton Boston. FBI juga telah mengisolasi dan melacak seluruh panggilan telepon selular di sekitar arena pelaksanaan maraton di Copley Square.