FBI Bantah Tangkap Pelaku Bom Boston
Biro investigasi federal (FBI) Amerika Serikat membantah telah melakukan sejumlah penangkapan terkait teror bom di Boston
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, BOSTON - Biro investigasi federal (FBI) Amerika Serikat membantah telah melakukan sejumlah penangkapan terkait teror bom di Boston, Massachusetts.
Menurut konfirmasi FBI, belum ada penangkapan. Sebelumnya beberapa sumber CNN mengatakan sudah ada tersangka yang ditangkap berdasarkan analisis atas beberapa rekaman video di lokasi ledakan.
Salah satu sumber penegak hukum federal mengatakan kepada CNN bahwa "siapa pun yang mengatakan ada 'penangkapan', maka ia berbicara pada diri sendiri".
Beberapa sumber federal mengatakan bahwa hal itu bahkan terlalu dini untuk mengatakan penyidik telah mengidentifikasi tersangka. Namun, beberapa sumber di Boston mengatakan kepada CNN bahwa mereka sudah mendapatkan data identifikasi yang jelas.
Simpang siur soal penangkapan pelaku ini terjadi sesudah para peneliti mengungkapkan rincian soal peledak apa yang digunakan dan seperti apa peledak itu disusun. Ledakan di Boston pun diduga tak berkaitan dengan surat beracun yang dialamatkan pada Presiden Barack Obama.
Dua ledakan terjadi di sekitar garis finis Boston Marathon, Senin (15/4/2013) petang waktu setempat. Tiga orang tewas dan lebih dari 170 orang terluka, dengan 17 di antaranya kritis.
Salah satu bahan peledak diduga diletakkan dalam sebuah pressure cooker yang berada dalam sebuah tas ransel, berdasarkan pernyataan sementara dari FBI. Di dalam bahan peledak ini, diduga ada beragam pecahan benda. Peledak kedua juga diletakkan dalam satu wadah logam, tetapi FBI menyatakan tidak bisa dipastikan apakah benda itu juga adalah pressure cooker.
Pemerintah Amerika Serikat sudah mengingatkan para penyidik federal bahwa pada masa lalu para teroris dapat mengubah tekanan kompor menjadi bom. Cara yang dipakai adalah dengan melapisi alat tersebut dengan bahan peledak, kemudian memasangkan detonator sebagai pemicu. (CNN/Kompas.com)