Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tersangka Bom Maraton Boston Siuman

Tersangka kedua pelaku peledakan bom di Maraton Boston, Dzhokhar Tsarnaev, yang saat ini tengah dirawat di rumah

Penulis: Samuel Febrianto
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Tersangka Bom Maraton Boston Siuman
Reuters
Tersangka pelaku bom Boston. Tamerlan Tsarnaev (26), kiri, tewas dalam baku tembak dengan polisi pada Jumat (19/4) di hari. Adiknya Dzhokhar Tsarnaev (19) ditangkap pada Jumat malam waktu setempat atau Sabtu pagi (WIB). 

TRIBUNNEWS.COM, BOSTON - Tersangka kedua pelaku peledakan bom di Maraton Boston, Dzhokhar Tsarnaev, yang saat ini tengah dirawat di rumah sakit Beth Israel Deaconess Medical Center, Boston, sudah siuman.

Menurut pemberitaan Asiaone.com, Senin (21/4/2013), Dzhokhar, telah dapat menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh aparat penegak hukum kepadanya melalui tulisan.

Dzhokhar dikabarkan mengalami luka tembak di leher dan kakinya, saat dibekuk aparat penegak hukum di kota Watertown, hari Jumat pekan lalu. Ia
dilarikan ke rumah sakit dan mengalami kesulitan bernafas. Sebuah pipa alat bantu pernapasan dipasang ditenggorokannya untuk membantunya bernafas.

Pihak berwenang mengatakan Dzhokhar mengalami sedasi, dan cedera di tenggorokannya, sehingga hal itu membuatnya tidak dapat berbicara.

Sementara itu dalam perkembangan terpisah, Komisaris Polisi Boston,
Ed Davis mengatakan dia yakin kakak beradik Tsarnaev merupakan pelaku utama bom Maraton Boston.

"Saya yakin mereka aktor utama dalam insiden itu," katanya, di hari Minggu.

Ia mengatakan aparat penegak hukum menemukan setidaknya empat perangkat bom yang belum diledakan salah satunya mirip dengan bom yang meledak di arena pelaksanaan Maraton Boston.

Diyakini keduanya menargetkan sejumlah tempat lainnya.

Namun, penyidikan yang berlangsung saat ini terfokus keterkaitan Tamerlan Tsarnaev, pelaku lainnya dalam bom Maraton Boston, dengan kelompok teroris Russia, Emirat Kaukasus.

Ia diketahui terbang menuju Russia pada tahun lalu, dimana diduga menerima pelatihan dari kelompok tersebut. (asiaone.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas