TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Website milik Kepresidenan Korea Selatan (Korsel), Selasa (25/4/2013), diretas oleh orang yang tidak dikenal.

"Pemerintah mengkonfirmasi serangan cyber yang dilakukan oleh peretas tak dikenal yang menutup beberapa situs termasuk Blue House (Istana Kepresidenan Korsel)," dikutip dari pernyataan Kementerian Ilmu Pengetahuan Korsel.

Pihak kementerian juga meningkatkan status waspada cyber nasional, dari tingkat satu menjadi tingkat dua. Selain situs Kepresidenan Korsel, sejumlah situs media dan beberapa instansi pemerintah, termasuk kantor Koordinasi Kebijakan Pemerintah telah diretas.

Insiden itu terjadi bertepatan dengan peringatan 63 tahun dimulainya Perang Korea pada tanggal 25 Juni 1950. Berdasarkan penyelidikan, serangan itu berasal dari Korea Utara (Korut), yang merupakan seteru utama Korsel.

Sejumlah tulisan yang berada di halaman situs yang telah diretas, diklaim merupakan karya global "hacktivist" kelompok Anonymous dan mereka meninggalkan pesan memuji pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un. Pada 0300 GMT, situs Blue House ditutup, dengan pesan bahwa situs tengah di bawah pemeliharaan.

Dalam akun Twitternya Anonymous membantah keterlibatan pihaknya, namun mengatakan berhasil meretas sejumlah situs media di Korut, termasuk Kantor Berita Pusat Korea resmi (KCNA) dan surat kabar partai berkuasa, Rodong Sinmun. Kedua situs itu tidak dapat diakses pada hari Selasa pagi. (channelnewsasia.com)