Menlu AS akan Bahas Isu Keamanan dengan Pakistan
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry memulai pembicaraan dengan pemerintah baru Pakistan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, ISLAMABAD - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry memulai pembicaraan dengan pemerintah baru Pakistan, Kamis (1/8/2013), dimana pembicaraan diperkirakan akan didominasi isu perang melawan milisi Islam yang bercokol di Pakistan.
Kerry tiba di Islamabad, Pakistan Rabu malam dan diagendakan akan bertemu dengan Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, serta Presiden Asif Ali Zardari.
Di hari Kamis Kerry menyambangi tempat pemungutan suara, untuk mengucapkan selamat kepada rakyat Pakistan yang telah memilih pemerintahan dengan proses yang berlangsung demokratis.
"Ini merupakan transisi bersejarah yang baru saja terjadi," katanya kepada staf kedutaan AS.
"Ini adalah langkah besar ke depan. Ini bersejarah. Dalam 66 tahun sejarah Pakistan, yang belum pernah terjadi sehingga perubahan datang dari waktu ke waktu," tambahnya.
Hubungan Pakistan-AS, merenggang dalam beberapa tahun terakhir, pasca serangan pasukan khusus AS ke tempat persembunyian pimpinan kelompok teror, Al-Qaeda, Osama bin Laden pada Mei 2011 di kota Abottabad.
Islamabad juga mengungkapkan kemarahannya kepada Washington berulang kali atas pelanggaran wilayah udara mereka oleh pesawat tempur tanpa awak AS, yang menyerang kantong-kantong persemunyian milisi.
"Kami jelas telah melihat hubungan yang cukup menggemparkan dengan Pakistan selama setengah tahun terakhir," kata seorang pejabat senior AS kepada wartawan yang bepergian dengan Kerry.
"Mulai musim panas lalu, saya pikir kami memasuki periode yang sangat konstruktif. Kami benar-benar mencoba untuk memiliki harapan yang jauh lebih bijaksana, lebih realistis," tambah pejabat itu.
Pakistan menghadapi ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh pemberontakan Taliban di dalam negeri, dan ancaman keamanan eksternal yang ditimbulkan oleh milisi Afghanistan di wilayahnya. (channelnewsasia.com)