Bashar Al-Assad: Barrack Obama Lemah!
Presiden Suriah, Bashar Al-Assad memperingatkan, serangan AS ke Suriah bakal memicu perang di kawasan Timur Tengah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, DAMASKUS - Presiden Suriah, Bashar Al-Assad memperingatkan, intervensi militer asing di Suriah bisa memicu konflik yang lebih besar. Assad juga menenantang negara-negara Barat untuk membuktikan ucapan mereka, bahwa pihaknya telah menggunakan senjata kimia ketika memerangi kelompok pemberontak.
"Timur Tengah layaknya seperti tong bubuk peledak dan saat ini api tengah mendekat. Semua orang akan kehilangan kendali atas situasi, setelah tong bubuk itu meledak. Kerusuhan dan ekstremisme akan menyebar. Risiko perang regional terjadi," ujar Assad, seperti dikutip dari Upi.com, Selasa (3/9/2013).
Ia juga menyebut Presiden AS, Barack Obama, sebagai sosok pemimpin yang lemah.
"Jika Obama kuat, dia akan mengatakan kepada publik, kami tidak memiliki bukti penggunaan senjata kimia di Suriah. Seharusnya dia berkata, satu-satunya cara untuk mengetahui itu adalah melalui penyelidikan PBB oleh karena itu kami merujuk semuanya ke Dewan Keamanan. Namun Obama lemah karena ia sedang menghadapi tekanan dari dalam AS," lanjutnya.
Assad menantang Obama dan Presiden Prancis Francois Hollande, melakukan apa yang mereka ucapkan, untuk melancarkan serangan militer terbatas di Suriah.
Obama sebelumnya menyatakan bahwa pihaknya memiliki bukti penggunaan senjata kimia di pinggiran kota Damaskus pada 21 Agustus 2013 lalu, dan menewaskan sedikitnya 1400 orang. Adapun pihak yang dituduh melakukan itu adalah rezim Assad.
"Mereka yang membuat tuduhan harus memberikan bukti. Kami menantang Amerika Serikat dan Perancis untuk memberikan bukti sedikit pun," serunya. (upi.com)