AS Semakin Yakin Rezim Assad Pakai Senjata Kimia
Pemerintah Amerika Serikat, kembali menyatakan rezim Presiden Suriah, Bashar al-Assad bertanggung jawab atas serangan senjata kimia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS), kembali menyatakan rezim Presiden Suriah, Bashar al-Assad bertanggung jawab atas serangan senjata kimia di pinggiran kota Damaskus, pada 21 Agustus 2013, yang menewaskan sebanyak 1400 orang.
Samantha Power, Duta Besar AS untuk PBB mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan Tim Inspeksi PBB untuk Suriah, dapat disimpulkan rezim telah menggunakan senjata kimia untuk memerangi kelompok pemberontak.
"Rincian teknis dari laporan PBB telah memperjelas bahwa hanya rezim yang bisa melancarkan serangan senjata kimia dalam skala besar," ujarnya, seperti dikutip dari Channelnewsasia.com, Selasa (17/9/2013).
"Ini menentang logika, jika pemberontak menyusup ke pasukan rezim dan menembakkan senjata itu ke daerah yang dikuasai kelompok pemberontak," lanjutnya.
Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius mengatakan tidak ada keraguan bahwa pasukan yang setia kepada rezim Assad yang melancarkan serangan itu.
Hal senada juga diucapkan oleh Menteri Luar Negeri Inggris William Hague. Ia mengatakan laporan itu sudah cukup menjelaskan bahwa rezim Suriah berada di balik serangan tersebut.
Prancis dan Inggris berencana akan mengirimkan draf resolusi kepada anggota Dewan Keamanan lainnya menuntut sanksi jika Assad tidak mengikuti rencana perlucutan senjata, dan membawa kasus penggunaan serangan kimia di Suriah ke Mahkamah Pidana Internasional.
Dewan Keamanan akan bertemu pada pekan ini untuk menindaklanjuti temuan Tim PBB tersebut. (channelnewsasia.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.