Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Si Raja Tempe di Jepang Jual Satu Bungkus Seharga Rp 29 Ribu

Penjualan tempe Rustono, sang raja tempe Indonesia yang bermukim di Jepang ini memang luar biasa.

Editor: Widiyabuana Slay
zoom-in Si Raja Tempe di Jepang Jual Satu Bungkus Seharga Rp 29 Ribu
TRIBUNNEWS.COM/RICHARD SUSILO
Tempe buatan Rustono, yang kini dijual di negara Jepang dan juga merambah di sejumlah negara seperti Korea. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo, dari Tokyo Jepang

TRIBUNNEWS.COM - Penjualan tempe Rustono, sang raja tempe Indonesia yang bermukim di Jepang ini memang luar biasa. Setiap hari sedikitnya 50 bungkus tempe terjual. Saat Tribunnews.com bersamanya, seorang ibu meminta segera dikirimkan 50 bungkus tempe. Satu bungkus 250 yen atau sekitar Rp 29 ribu (kurs Rp 116 per yen).

Kalau kita menghitung matematika berarti penghasilan dia sedikitnya 50x30x250 yen berarti 375.000 yen per bulan atau sekitar Rp 43.500.299.

"Maaf Mas, saya sungkan kalau bicara uang. Yang terpenting bagi saya adalah kepuasan kita bagaimana bisa membuat tempe yang asli rasa Indonesia, lalu bisa meng-global-kan tempe kita ini yang berarti kita dapat mempromosikan Indonesia lebih harum dan lebih luas lagi hanya menggunakan tempe, bagi saya," tekannya.

Saya senang kalau nama Indonesia bisa lebih baik lagi di pasar dunia. Biar mereka tahu bahwa Indonesia tak bisa disepelekan lagi dan menjadi salah satu kaliber dunia dalam perdagangan dunia.

Cita-citanya banyak sekali ada 17 impian katanya. Kita baca pada seri tulisan ini ya. Kini kita fokuskan pada tempe itu dulu.

Saat pertama ketemu Rustono, satu hal membuat Tribunnews.com penasaran. Seorang ahli tempe orang Jepang, juga dikenal Rustono, pernah mengatakan kepada Tribunnews.com bahwa tempe tak bisa diproduksi di Jepang karena raginya akan lain. Situasi kondisi lingkungan alam di Jepang lain dengan di Indonesia. Jadi tak bisa membuat ragi yang sama seperti di Indonesia. Padahal ragi sangat penting bagi pembuatan tempe.

Berita Rekomendasi

Di Jepang sedikitnya ada tiga pabrik tempe saat ini, termasuk milik Rustono. Dulunya ada sedikitnya lima pabrik tetapi 2 pabrik kini sudah tak beroperasi.

Tempe buatan yang lain memang dan pasti Tribunnews.com cari dan sudah pernah makan. Lain, sangat lain rasa tempe tidak sama dengan tempe Indonesia. Tetapi Tempe Rustono ternyata sama persis rasa tempe Indonesia.

"Saya buat ragi semua sendiri di sini di Jepang. Saya belajar dari 40 pembuat tempe di Jawa Tengah dan hanya 12 pembuat tempe yang saya anggap sangat baik proses pembuatannya. Kami selalu tetap kontak dan komunikasi dengan baik sampai saat ini. Dari merekalah saya banyak belajar sehingga akhirnya bisa menghasilkan tempe seperti sekarang," paparnya.

Sempat Rustono harus membuang 16 pak tempe karena dianggap gagal. Dia mengaku sangat sedih sekaligus tercambuk untuk terus memperbaiki proses pembuatan tempe sampai berhasil.

Isterinya pun mengakui, "Dulu kita memang susah sekali. Uji coba terus sampai akhirnya kini berhasil dan stabil dengan baik pembuatan tempe Indonesia ini," papar Tsuruko kepada Tribunnews.com.

Meskipun demikian dalam proses pembuatan tempe keduanya tetap melakukan monitoring dengan baik bersama-sama agar tak terjadi kekurangan atau kesalahan apa pun sampai jadinya tempe.

Setelah tempe jadi, dibungkus, lalu di freezer, dibekukan dan kini cukup banyak stok di dalam ruang pendinginnya, sehingga siap setiap saat dikirimkan bagi pemesanan mendadak sekali pun di Jepang. Listrik mesin penmdingin itulah yang paling banyak makan listrik sehingga pembayaran listriknya cukup berat hanya bagi operasional mesin bagi ruang pendingin tempe tersebut, tambah Tsuruko lagi.

Ikuti kisah selanjutnya di Tribunnews.com ini (Seri ke-3)
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas