PM Israel Ultimatum Obama Soal Iran
Pembicaraan kedua kepala negara itu dinilai bernilai sejarah, karena mengakhiri putusnya komunikasi kedua negara
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Senin (30/9/2013) mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama untuk meningkatkan sanksi terhadap Iran jika negara itu tetap melanjutkan program nuklirnya.
Netanyahu mengunjungi Gedung Putih, setelah Obama dan Presiden Iran yang baru, Hassan Rouhani berbicara melalui sambungan telepon.
Pembicaraan kedua kepala negara itu dinilai bernilai sejarah, karena mengakhiri putusnya komunikasi kedua negara yang sudah terjadi selama puluahn tahun.
Telepon itu juga menjadi sepercik harapan untuk menyelesaikan krisis nuklir Iran, yang sudah berlangsung selama satu dekade.
Tanda-tanda pemulihan hubungan AS-Iran telah mengguncang Israel, yang menuduh Iran tengah mencoba untuk mengulur waktu dan keluar dari sanksi internasional yang keras sementara mengembangkan senjata nuklir mereka.
Netanyahu mengatakan pihaknya akan terus memperingatkan Obama secara pribadi untuk tidak mempercayai pesona Rouhani.
"Ini adalah keyakinan Israel bahwa jika Iran terus melanjutkan program nuklirnya selama negosiasi, sanksi harus diperkuat," kata Netanyahu kepada wartawan sehari sebelum ia berbicara dalam sidang umum PBB di New York, AS. (reuters.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.