Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Raja Tempe di Jepang Rustono Prihatin Harga Kedelai Selangit

Harga kacang kedelai yang melonjak tajam akhir-akhir ini termasuk upaya para pembuat tempe dan tahu

Editor: Widiyabuana Slay
zoom-in Raja Tempe di Jepang Rustono Prihatin Harga Kedelai Selangit
TRIBUNNEWS.COM/RICHARD SUSILO
Rustono di muka restoran Indonesia, Hati-Hati, di Kyoto Jepang yang menjual produk tempenya olahannya. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM - Harga kacang kedelai yang melonjak tajam akhir-akhir ini termasuk upaya para pembuat tempe dan tahu di Indonesia yang ingin unjuk rasa awal September lalu atas melangitnya harga kacang kedelai ternyata juga menjadi keprihatinan Rustono sang raja tempe Indonesia yang bermukim di Jepang.

Rustono sangat menyayangkan harga kecang kedelai yang naik tinggi saat ini, "Saya sangat prihatin dengan harga kacang kedelai yang melonjak tinggi di Indonesia saat ini. Para penjual tempe yang saya tahu hanya untung kecil. Dengan harga kacang kedelai yang naik tinggi, mau dijual berapa tempe mereka, nah kalau tidak laku kan kasihan mereka. Bisa mati usaha mereka, bukan?" Paparnya kepada Tribunnews.com baru-baru ini di Shiga-ken dekat Kyoto Jepang.

Lalu Rustono sendiri dapat kacang kedelai dari mana untuk memproduksi tempenya?
"Saya kontrak jangka panjang dengan para produsen petani kacang kedelai Jepang jadi tak ada masalah dan janji atau kontrak di sini pasti akan dijalani penuh dengan baik. Tak ada masalah jadinya soal pasokan kacang kedelai," paparnya.

Rustono mengaku memiliki pasokan tempe cukup banyak saat ini di kamar pendingin khususnya sehingga dapat segera menjual dan memasok tempe kepada konsumennya yang tersebar di 490 tempat di Jepang.

Satu pak tempe berberat sekitar 200 gram itu dijual dengan harga 250 yen per pak di Jepang. Konsumennya kini secara rutin sudah banyak membeli tempe darinya.

Pengamatan Tribunnews.com karena memang rasa tempenya benar-benar enak, rasa Indonesia asli. Lain dengan produksi tempe dari pabrik lain di Jepang yang sempat dicicipi Tribunnews.com.

Berita Rekomendasi

"Kami sampai dengan hasil produksi saat ini bukan tanpa kesulitan. Bahkan dulu sempat banyak sekali tempe terpaksa kami buang karena gagal produksi," papar Rustono dan ini dibenarkan pula oleh istrinya, Tsuruko Kuzumoto.

"Kalau kualitas produksi kini sudah bagus. Walaupun dulu penuh dengan kesulitan untuk mencapai tahap terbaik sekarang ini. Meskipun demikian saya dan Rustono selalu berdua bergantian melakukan cek konfirmasi saat produksi agar kualitas tempe terjaga dengan baik," tambah istrinya.

Rustono memang punya banyak impian, ada 17 impian dan yakin sekali semua impian itu akan tercapai di masa mendatang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas