TRUBUNNEWS.COM BANGKOK  Kantor perdana menteri Thailand mengatakan bahwa pembicaraan produktif  antara Perdana Menteri China dengan  pemerintah  Thailand telah dipermanis  degan hal adanya  transaksi perdagangan beras dan karet .

Sebuah pengumuman di situs pemerintah Thailand yang dilansir  kantor berita AP  mengatakan bahwa Perdana Menteri Li Keqiang berkomitmen China untuk membeli 1 juta ton beras dan 200.000 ton karet per tahun dari Thailand selama periode tertentu . Penjualan akan secara pemerintah ke pemerintah .

Li telah mengumumkan pada Jumat bahwa kesepakatan telah menyetujui untuk membeli 1 juta ton beras dan 200.000 ton karet dari Thailand selama periode lima tahun . Dalam pidato kepada anggota parlemen Thailand , ia mengatakan bahwa Thailand dan China akan meningkatkan perdagangan mereka menjadi  100 miliar  dollar Amerika pada akhir 2015. 

Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra telah berjuang untuk menjual banyak beras yang telah mengumpulkan dalam skema harga - dukungan bagi petani yang merupakan kebijakan utama . Skema ini telah akumulasi kerugian setidaknya  4 .460 000 000 dollar Amerika  sejak diperkenalkan pada tahun 2011 . Ketidakmampuan untuk harga tinggi beras dijual di pasar internasional diperbolehkan India dan Vietnam mengungguli Thailand dalam nilai ekspor beras mereka.

Petani karet Thailand telah mengadakan serangkaian demonstrasi jalanan dan  sempat  memblokir jalanan dalam beberapa bulan terakhir untuk menekan pemerintah untuk mendongkrak harga karet, yang telah menurun sejak mencapai puncaknya pada tahun 2011 akibat lemahnya permintaan dalam ekonomi global yang lesu .