Jerman Ingin Bertemu Edward Snowden Bahas Aksi Intelijen AS
Pemerintah Jerman mengatakan, Jumat (1/11/2013) ingin berbicara dengan mantan intelijen Amerika Serikat
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN -- Pemerintah Jerman mengatakan, Jumat (1/11/2013) ingin berbicara dengan mantan intelijen Amerika Serikat (AS), Edward Snowden di Rusia.
Namun, Pemerintah Jerman tidak bersedia memenuhi persyaratan untuk suaka bagi sang pembocor sebuah dokumen Badan Keamanan Nasional AS (NSA) dan diterbitkan majalah Jerman Der Spiegel yang mengungkapkan program pengumpulan bahan intelijen sensitif dilakukan di kedubes-kedubes dan konsulat-konsulat AS dan dari misi diplomatik mitra intelijen ”Lima Mata”, termasuk Australia, Inggris, dan Kanada.
Keinginan Jerman ini diungkapkan setelah pertemuan antara anggota parlemen Jerman dan Snowden di Moskow di mana mantan kontraktor NSA ini Menawarkan diri untuk memberikan pengetahuan tentang kegiatan spionase AS. Menteri Dalam Negeri Jerman Hans - Peter Friedrich mengatakan Berlin tertarik dengan tawaran Snowden.
"Jika Snowden ingin memberikan kami informasi, maka kami dengan senang hati akan menerima," katanya kepada wartawan di Berlin.
Lebih lanjut di tengah spekulasi bahwa Snowden ingin bertukar rahasia dengan suaka di Jerman, juru bicara pemerintah Jerman Steffen Seibert mengatakan bahwa Berlin menolak permintaan suaka dari Snowden awal tahun ini.
Deputi Jerman, Hans - Christian Stroebele dari oposisi partai Hijau bertemu dengan Snowden di sebuah lokasi rahasia di Moskow Kamis (31/10/2013), setalah dokumen rahasia yang mengparkan itu menunjukkan bahwa NSA menyadap telepon dari Kanselir Jerman Angela Merkel selama beberapa tahun .
"Dia membuktikan bahwa dia tahu banyak hal. Dia bersedia pada prinsipnya untuk membantu menjelaskan " ungkap Stroebele, sembari menambahkan Snowden menyatakan kesediaannya untuk bersaksi di Jerman atau di Rusia.
Edward Snowden tiba di Bandara Internasional Sheremetyevo, Moskwa, pada 23 Juni 2013. Ia sempat tinggal enam hari di bandara itu gara-gara paspornya dicabut oleh otoritas Negeri Uwak Sam.
AS menuding mantan karyawan kontrak di Badan Keamanan AS itu membocorkan rahasia negara berkode PRISM.
Informasi yang dibocorkan Snowden ke media mengungkapkan bahwa Badan Keamanan Nasional AS, NSA, dan CIA secara sistematis memata-matai pemerintah negara lain, pengusaha, maupun warga biasa.
Sasaran mereka antara lain termasuk China dan Rusia yang merupakan saingan namun juga negara-negara yang berhubungan dekat dengan AS, seperti Uni Eropa dan Brasil. (AFP, AP, REUTERS, SMH, CNA)