TRIBUNNEWS.COM - Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, tetap menolak untuk menandatangani perjanjian kerjasama keamanan dengan Amerika Serikat (AS), meskipun telah mengantongi izin dari Dewan Adat Afghanistan.

Sesuai Karzai memberikan pidato di depan Dewan Adat Afghanistan ( Loya Jirga),  dewan itu kemudian menggelar pertemuan selama empat hari berturut-turut. Namun, Karzai mengatakan ia tidak akan menandatangani perjanjian tersebut hingga pemilihan presiden di bulan April mendatang.

"Jika tidak ada kedamaian, maka perjanjian ini akan membawa kemalangan ke Afghanistan," katanya, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (24/11/2013).

"Perdamaian adalah prasyarat kami. Amerika harus membawa kita ke kedamaian lalu kita akan menandatanganinya," lanjutnya.

Presiden tidak merinci hal yang menjadi keberatannya, namun sebelumnya ia mengatakan negaranya membutuhkan perjanjian yang adil bagi kedua belah pihak.

Ketika pertemuan berakhir, ketua Loya Jirga, Sibghatullah Mojeddedi mengatakan kepada Karzai: "Jika Anda tidak menandatanganinya, kita akan kecewa."  Karzai membalasnya dengan mengatakan "Baik!" lalu meninggalkan panggung.