Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

ABK WNI Telantar di Afsel Tidak Digaji Oleh Perusahaan Taiwan

Seorang dari mereka menceritakan, mereka dipaksa bekerja overtime, setiap harinya tanpa menerima bayaran sepeserpun

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in ABK WNI Telantar di Afsel Tidak Digaji Oleh Perusahaan Taiwan
KOMPAS/RADITYA MAHENDRA YASA
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ke-75 anak buah kapal (ABK) asal Indonesia di kapal milik perusahaan Taiwan, yang terdampar di Cape Town, Afrika Selatan (Afsel), lantaran dicampakan oleh perusahaan Taiwan yang mempekerjakan mereka, menceritakan pengalaman mereka yang mengerikan sebelum terdampar.

Seorang dari mereka menceritakan, mereka dipaksa bekerja overtime, setiap harinya tanpa menerima bayaran sepeserpun.

"Saya mulai bekerja pada pukul dua pagi dan selesai pada pukul 10 malam setiap  harinya," ujar pria yang tak mau disebutkan namanya, dikutip dari Gulfnews.com, Senin (2/12/2013).

Meskipun harus menjalani kehidupan tanpa uang di negara orang lain, mereka mengatakan tidak bisa kembali ke Indonesia tanpa membawa uang sedikitpun. "Saya memiliki satu orang istri dan tiga orang anak di rumah," katanya.

"Setelah semua ini, bagaimana saya bisa pulang ke rumah tanpa membawa uang sedikitpun," lanjutnya.

Pria berusia 44 tahun itu juga mengatakan dirinya sudah beberapa kali dipindahkan ke beberapa kapal pencari ikan dalam 37 bulan terakhir ketika kontraknya berakhir, dan diperintahkan untuk bekerja tanpa bayaran. (Gulfnews.com)

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas