TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, di hari Senin (2/12/2013) mengatakan dirinya bersedia untuk mundur jika dapat membawa kedamaian di negara yang ia pimpin.

Namun ia menolak menyerahkannya kepada rakyat, sesuai dengan tuntutan pemimpin demonstran, Suthep Thaugsuban. Yingluck menilai hal itu tidak memiliki landasan konstitusional.

Sementara itu Wakil Perdana Menteri, Surapong Towichukchaikul, di hari yang sama mengatakan, pihaknya berusaha mencari solusi damai dalam krisis politik yang terjadi di negaranya sepekan terakhir.

Surapong menilai aksi demonstrasi anti-pemerintah telah menyebabkan kerusakan pada perekonomian nasional dan mencoreng citra Thailand di masyarakat internasional.

Pemerintah lanjutnya menghormati hak-hak rakyat untuk menyampaikan aspirasi mereka, namun diminta tidak mengganggu operasional pemerintah. (xinhua)