Gerilyawan FARC Beri Usul Baru Negosiasi Damai ke Pemerintah Kolombia
FARC, menyampaikan usulan baru terkait gencatan senjata negosiasi damai dengan pihak pemerintah Kolombia.
TRIBUNNEWS.COM, KOLOMBIA - Kubu gerilyawan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC), menyampaikan usulan baru terkait gencatan senjata negosiasi damai dengan pihak pemerintah Kolombia, Rabu (4/12/2013).
"Kami akan mencapai kesepakatan bilateral dengan usulan baru kami,"kata Ketua Perunding FARC yang juga orang nomor dua di kelompok itu, Ivan Marquez sebagaimana warta AP pada Rabu (4/12/2013).
Kuba memfasilitasi dialog damai itu. Sejauh ini, pembicaraan tetap dihelat di Gedung Havana Convention Center.
Pihak FARC, mengajukan adanya usulan pembuatan peraturan baru terkait perang antara keduanya. Menurut hemat FARC, dengan usulan itu, dampak konfrontasi terhadap warga sipil bisa direduksi.
Penyelenggaraan dialog damai itu sudah berlangsung sejak November 2012. Fokus utamanya adalah mengakhiri lima dekade pertikaian antara FARC versus pemerintah Kolombia. Sampai kini, Bogota masih belum menerima rancangan gencatan senjata versi FARC.
FARC, adalah sayap militer partai Maois yang didirikan sejak 1960 oleh para petani miskin yang tak punya lahan. Kelompok ini, ingin membenahi kondisi mereka di kawasan pinggiran Kolombia.
Sejatinya, ada enam isu krusial yang menjadi bahan dialog sampai sekarang. Selain reformasi agraria dan kesempatan bagi FARC berpolitik, masalah pemulihan korban hingga perdagangan obat bius juga mengemuka.
Di samping itu, ihwal perkara perlucutan senjata FARC pun menjadi topik serius. Sejauh ini belum ada kata sepakat kedua belah pihak.