Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eks PM Jepang Bandingkan Ekonomi Indonesia dengan Kota Tokyo

Dia menekankan pula pentingnya isu nuklir diangkat dalam pampanye pemilu Gubernur Tokyo

zoom-in Eks PM Jepang Bandingkan Ekonomi Indonesia dengan Kota Tokyo
AFP/Richard Susilo
Morihiro Hosokawa (76) kiri, bersama Junichiro Koizumi, keduanya mantan PM Jepang 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mantan PM Morihiro Hosokawa (76) dalam jumpa persnya Rabu(22/1/2014) menyinggung nama Indonesia. Dia menekankan pula pentingnya isu nuklir diangkat dalam pampanye pemilu Gubernur Tokyo.

"Tokyo, memang kota yang berpopulasi hanya 13 juta orang tetapi perekonomiannya jauh lebih besar daripada Indonesia," katanya dalam jumpa persnya di Tokyo sore ini.

Hosokawa didukung sepenuhnya oleh Junichiro Koizumi (72) yang masih memiliki pengaruh kuat dan banyak sekali pendukung di Jepang saat ini.

Dulu menurutnya dia memang antiolimpiade karena ada bencana nuklir Fukushima dan bencana alam 11 Maret 2011, tetapi Hosokawa kini berbalik mendukung Olimpiade. Namun tetap menekankan nuklir sebagai isu utamanya.

“Mitos tenaga nuklir bersig dan aman telah jatuh," tekannya, "Kita bahkan tak punya tempat untuk menyimpan sampah nuklir tersebut. Tanpa tempat yang cukup maka kita tak bisa men-start ulang pembangkit nuklir untuk generasi mendatang."

Dengan gerakan anti nuklir atau Nuklir Zero tersebut Hosokawa terang-terangan melawan kebijakan PM Jepang Shinzo Abe yang tetap mempertahankan nuklir tetapi dengan persyaratan yang semakin diperketat untuk pembangunan pembangkit nuklir baru.

Berita Rekomendasi

Hosokawa juga menyinggung kasusnya mundur dari PM Jepang karena terlibat skandal Sagawa Kyubin 20 tahun lalu.

"Apakah itu telah menyebabkan kekecewaan banyak orang , 20 tahun terakhir . Bagi saya juga  tidak meninggalkan satu hari pikiran saya mengenai hal tersebut. Kalau memang masih dipikirkan, saya ingin minta maaf lagi kepada masyarakat walaupun telah 20 tahun berlalu," ujarnya lagi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas