Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Murid-murid SMA Jepang Pasti Menangis di Setiap Ujian Akhir

di Jepang ada soal ujian yang sangat membuat muridnya terharu bahkan tidak sedikit yang menangis terharu di tempat.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Murid-murid SMA Jepang Pasti Menangis di Setiap Ujian Akhir
Repro TBSTV/Richard Susilo
Kazuhiro Sawai dengan kertas tes yang telah diisi muridnya. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo, dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Peranan guru terbukti memang sangat penting bagi kehidupan dan pertumbuhan seorang anak. Apalagi yang berada di bangku SLTA, mau menuju dunia masyarakat nyata, memasuki bangku perguruan tinggi.

Untuk itu dibutuhkan pegangan moral yang kuat agar si murid dapat memasuki nantinya kehidupan masyarakat dengan baik dan sukses pada akhirnya. Itulah yang memodali pikiran dasar guru (sensei) SLTA Shizuoka Sangyo, Kazuhiro Sawai (59) yang sangat dicintai murid-muridnya hingga kini, telah bekerja 38 tahun di sana.

"Saya ingin sekali memberikan bekal bagi kehidupan masa depan murid saya, bagaimana supaya mereka bisa selalu mengingat kata-kata yang saya ajarkan, supaya dapat menguatkan hati mereka dan sukses pada akhirnya di masa mendatang," paparnya di acara TBS TV kemarin malam (2/2/2014).

Apa yang dilakukan Kawai-kun, nama kesayangan murid-muridnya tersebut? Ternyata guru ini yang selalu mendidik dengan disiplin tinggi, pada ujian akhir tahun di kelas tiga SLTA, selalu dibuatlah soal ujian yang sangat membuat muridnya terharu bahkan tidak sedikit yang menangis terharu di tempat.

Naskah ujian akhir tahun kelas tiga SLTA yang dibuatnya memang banyak, ada 25 soal, kadang-kadang 20 soal. Begitu melihat jumlah soal yang banyak, para murid biasanya sudah kesal pada awalnya.

"Aduh banyak sekali soalnya," begitu kira-kira keluh mereka.

Berita Rekomendasi

Mereka berusaha menjawab dengan semangat, kerja keras berpikir menjawab satu per satu soal tersebut. Di kertas jawaban mereka harus menuliskan satu karakter sebagai jawaban dari setiap soal.

Tentu dalam bahasa Jepang atau karakter hiragana, mulai a i u e o dan sebagainya. Soal-soal dijawab dengan pilihan karakter tersebut. Kalau di Indonesia dengan pilihan A B C D E dan sebagainya. Maka dituliskanlah karakter A kalau jawaban A pada lembar kertas jawaban.

Setelah semua soal, 25 soal terjawab pada kertas lembar jawaban, lalu si murid melihat semua jawaban dari nomor 1 sampai dengan nomor 25, maka terbentuklah satu kalimat yang sangat mengharukan bagi murid-muridnya. Misalnya kalimat, ditulis dalam bahasa Jepang, di Indonesia-kan menjadi, "Masa Depan Tergantung Dari Upaya Sendiri, Ayo Berjuang!" atau kalimat, "Harapan dan Impian Bawalah Bersama, berjuang untuk mencapainya!".

Setelah menjawab semua soal dan membaca susunan karakter tersebut itulah, muka para murid biasanya mulai terenyuh, terharu, tersenyum, tidak akan ada satu orang yang sedih dan kata-kata tersebut ternyata tertanam dalam oleh semua murid sekolah tersebut hingga kini.

Ada yang telah jadi pengusaha, bekerja menjadi guru, bekerja di perusahaan besar dan sebagainya, semua mengucapkan terima kasih kepada Kawai-kun, sangat menghargai dan terkesan dalam sampai kapan pun dengan ujian tersebut.

"Tentu saja tidak semua selalu lulus. Kada-kadang dari 40 murid yang ikut ujian ada sekitar empat atau lima orang yang tidak lulus menjawab pertanyaan tersebut. Ya saya berikan penjelasan dan pengertian lebih lanjut kepada mereka karena mungkin saya kurang baik menjelaskannya," papar guru Kawai lagi merendah.

Guru yang sangat dicintai dan benar-benar fokus serta mengabdi 100 persen bagi pendidikan ini hanya tinggal satu tahun lagi. Maret 2015 dia mengaku harus pensiun dan menjalani kehidupannya yang lain mungkin di usia setelah pensiun.

Yang jelas semua muridnya pasti tidak akan melupakannya sampai kapan pun karena berkat kata-kata "perjuangan" itulah kini umumnya muridnya menjadi sukses di Jepang dalam kehidupan masing-masing. Terima kasih sensei!

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas