Marak Penggunaan Ponsel Anti Sadap oleh Kriminal Australia
Lembaga penegak hukum Australia semakin kesulitan memonitor komunikasi sejumlah penjahat kelas kakap di negara itu karena meningkatnya…
Lembaga penegak hukum Australia semakin kesulitan memonitor komunikasi sejumlah penjahat kelas kakap di negara itu karena meningkatnya jumlah penggunaan ponsel anti sadap.
Ponsel anti sadap itu terkait dengan serangkaian pembunuhan yang mengguncang dunia bawah tanah Sydney, beberapa pejabat penegak hukum senior membenarkan hal ini kepada ABC secara anonim.
Saat ini, perangkat ponsel anti sadap dipasarkan oleh puluhan perusahaan di seluruh dunia dan legal digunakan. Namun aparat penegak hukum mengatakan ribuan unit ponsel anti sadap itu dimiliki oleh pelaku kriminal di Australia dan digunakan untuk melakukan kejahatan serius, termasuk pembunuhan.
Salah satu perusahan yang memproduksi telepon genggam anti sadap itu bernama Phantom Secure, produsen blackberry anti sadap berbasis di Kanada.
ABC tidak mengesankan kalau Phantom Secure menyadari produk mereka digunakan oleh para kriminal, hanya saja tampaknya para penjahat itu telah meyadari kelebihan telepon itu dan memanfaatkannya.
Phantom Secure tidak bersedia menanggapi permintaan wawancara maupun pertanyaan yang dikirim oleh ABC.
Blackberry yang diproduksi Phantom berharga AUD$2760 atau hampir Rp30 juta, harga itu mencakup biaya berlangganan layanan data perusahaan itu selama enam bulan.
Jika masa layanan telah berakhir, pengguna dapat memperpanjangnya dengan cukup membayar $2,000 atau sekitar Rp.20juta untuk periode 6 bulan berikutnya.
Perangkat telpon genggam ini tidak memiliki microphone dan kamera dan juga tidak bisa digunakan untuk mengakses internet, mengirim email atau menelpon. Satu-satunya layanan yang bisa dilakukan adalah dengan mengirim pesan melalui sistem layanan pesan pribadi.
Sistem ini dilindungi oleh enkripsi kelas militer dan tidak dapat dibobol bahkan oleh alat elektronik milik badan spionase Australia, Direktorat Lembaga Sandi Australia, “ kata seorang pejabat pemerintah Australia yang tidak mau disebutkan namanya.
"Intelijen kami akan menunjukkan bahwa kejahatan yang paling serius sedang difasilitasi oleh ... komunikasi terenkripsi,"kata Paul Jevtovic, penjabat sementara kepala Komisi Kejahatan Australia (ACC).
"Dan kita bicara tentang tindak kekerasan dan berbagai kejahatan serius." tegasnya.
Ponsel Phantom digunakan tersangka Pembunuhan Hells Angels bikies
Secara khusus, ABC mendapatkan informasi kalau anggota dari klub motor terkenal Comanchero diduga telah memesan setidaknya dua pembunuhan yang mencuri perhatian publik dalam beberapa tahun terakhir dengan menggunakan ponsel anti sadap buatan Phantom-Secure.
Pembunuhan yang dimaksud adalah Zoltan Slemnik, anggota Hells Angel yang baru-baru ini tewas ditembak mati saat mengendarai motor di Selatan Sydney pada bulan Juli tahun lalu, dan kasus lainnya adalah kasus pembunuhan Roy Yaghi, rekan Hells Angels yang juga terdakwa peracik obat bius yang juga ditembak mati pada tahun 2012 saat berada didalam kendaraan pick upnya di Barat Sydney.
Kepolisian NSW mengaku telah mengetahui hubungan antara Comancheros dengan dua pembunuhan tersebut, namun kesulitan menyelidiki keterlibatan mereka karena penggunaan telepon anti sadap buatan Phantom Secure tersebut.
Komisi Kriminal Australia saat ini sedang menggelar penyelidikan mengenai penggunaan komunikasi anti sadap dan mengatakan kepada ABC masalah initengah berkembang di Australia.
"Organisasi kejahatan memandang komunikasi lewat ponsel anti sadap ini memungkinkan mereka merencanakan dan melakukan kegiatan kejahatan tanpa terdeteksi oleh penegak hukum. Jadi hal ini menjadi keprihatinan besar kami sekarang dan ini sudah berlangsung lama” kata Jevtovic.
"Diperkirakan dalam dua tahun mendatang pasar ponsel anti sadap di dunia jumlahnya akan meningkat dua kali lipat dan itu artinya ada permintaan yang sangat besar terhadap ponsel sejenis ini,” tambahnya.
"Saat ini memang permintaan ponsel anti sadap masih berasal dari industri yang sah dan warga negara yang tidak terlibat dalam kejahatan, tapi kita khawatir kedepan kejahatan terorganisir akan lebih banyak memanfaatkan teknologi ini."
Dua anggota komite parlemen federal baru-baru ini merekomendasikan pemerintah agar melakukan reformasi besar-besaran terhadap undang-undang Telekomunikasi Australia yang diterbitkan tahun 1978. UU itu mengatur bagaimana polisi dan badan intelijen dapat memantau ponsel orang. Mereka berharap UU itu dapat menghalangi penjahat menggunakan teknologi telepon canggih.
"Penyerapan teknologi komunikasi baru dan terenkripsi yang cepat oleh kejahatan terorganisir dan kelompok teroris merupakan keprihatinan yang signifikan dan Departemen Kejaksaan Agung saat ini sedang mengupayakan reformasi terhadap aturan hukum intersepsi telekomunikasi , " kata Menteri Kehakiman Michael Keenan.
ASIO dan polisi federal Australia menolak berkomentar tentang masalah ini. Direktorat Sandi Negara Australia mengatakan kepada ABC mereka menyadari keterlibatan produk Phantom Secure ini tapi menolak diwawancara.