TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Sejumlah perwakilan keluarga korban pesawat Malaysia Airlines MH370 menyatakan protes keras kepada pihak maskapai tersebut. Mereka juga mendesak agar maskapai tersebut diganjar hukuman yang berat.

Seperti dilansir The Star Malaysia, Selasa (25/3/2014), salah seorang perwakilan membacakan sebuah pernyataan yang mengklaim bahwa Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak melontarkan pengumuman tersebut tanpa adanya bukti langsung.

"Selama 18 terakhir ini, pihak maskapai, pemerintah dan militer Malaysia telah menunda pengumuman serta menyembunyikan kebenaran untuk membodohi keluarga para penumpang, pun demikian seluruh dunia," ujar salah seorang keluarga penumpang.

Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Senin (24/3/2014), mengatakan kepada keluarga penumpang Malaysia Airlines MH370 bahwa penerbangan pesawat itu berakhir di wilayah selatan Samudra Hindia.

Menurut Razak, analisis data satelit terbaru menunjukkan pesawat yang hilang itu jatuh di wilayah selatan Samudra Hindia.