Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wanita Klub Fukuoka Persenjatai Diri dengan Stun Gun

Akibat keterlibatannya dengan kelompok mafia Jepang Yakuza, seorang wanita Jepang 7 September tahun lalu kena jahit tangannya.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Wanita Klub Fukuoka Persenjatai Diri dengan Stun Gun
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Stun Gun yang banyak dipegang saat ini oleh wanita di Fukuoka, Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bisa dibayangkan kalau wanita di Kitakyushu Fukuoka sangat tegar membantu orang (tamunya) dan memperjuangkan dirinya. Akibat keterlibatannya dengan kelompok mafia Jepang Yakuza, seorang wanita Jepang 7 September tahun lalu kena jahit tangannya sebanyak 18 tempat, lalu lehernya kena jahit di 22 tempat, semua bekas tusukan dan sayatan pisau Yakuza.

Daerah Kitakyushu memang sangat rawan dengan Yakuza hingga saat ini. Tidak heran anggaran pemerintah Jepang untuk mengantisipasi yakuza di Jepang yang disahkan 31 Januari tahun lalu sebesar 680 juta yen sebesar sekitar 90 persen untuk Kitakyushu Fukuoka, antara lain untuk memasang banyak kamera pengintai di daerah yang banyak beroperasi Yakuza.

"Kita kini banyak dipersenjatai dengan stun gun, agar aman ke mana-mana terutama saat pulang pagi hari seusai kerja," ungkap sumber Tribunnews.com, seorang wanita klub di Fukuoka, Kamis (3/4/2014) malam.

Mengapa mereka melengkapi diri dengan stun gun? Untuk membela diri agar dapat melawan para anggota Yakuza yang akan mengganggunya. Stun gun diperkenankan di Jepang untuk bela diri. Tegangan ribuan volt, apabila stun gun dipencet dan didekatkan ke tubuh manusia, maka manusia itu langsung pingsan. Bahkan bisa saja meninggal apabila ditempelkan ke bagian jantung.

Perang dengan Yakuza di Fukuoka sangat kental hingga kini. Tahun 2007 Hiroshi Miyamoto yang dirawat di rumah sakit meninggal dibunuh oleh kelompok Yakuza Dojinkai. Salah satu korban Miyamoto disangka musuh yang dicari Dojinkai.

Orang yang sesungguhynya ingin dicari sudah dipindahkan ke kamar lain dan pembunuhnya yang mendapatkan informasi kamar rumah sakit, tidak ter-update sehingga orang lain yang terbunuh.

Berita Rekomendasi

Setelah kejadian itu, sekitar 34 orang anggota Yakuza ditangkap polisi yang terkait perang antarkelompok Yakuza di Kita Kyushu.

"Saya sedih sekali dengan kejadian ini, tapi apa boleh buat semua sudah berlalu dan saya harus tegar serta bisa membesarkan dua anak lelaki saya saat ini," papar Atsuki Miyamoto, istri korban salah tembak tersebut.

T-shirt suaminya yang bolong-bolong dan penuh darah masih disimpannya sebagai kenang-kenangan terhadap suaminya di saat terakhir hidupnya.

Di Kita Kyushu saat ini ada lima kelompok Yakuza besar yaitu Dojinka dengan anggota 720 orang, Kyushu Seidokai dengan anggota 340 orang, Kudokai dengan anggota 590 orang, Fukuhaku-kai dengan anggota 240 orang dan Taishukai dengan anggota 160 orang.

Para anggota Yakuza ini saling bunuh hanya untuk memperebutkan daerah kekuasaan dan mendapatkan "kue" penghasilan lebih banyak lagi.


Akibatnya terjadi perang antargeng Yakuza sampai saat ini, termasuk juga masih mengganggu berbagai klub malam dengan ancaman mereka. Sedikitnya 100 klub malam diganggu dengan ancaman pembunuhan atau pengrusakan klub apabila tak mau memberikan mikajimeryo (uang proteksi) kepada mereka.

Penduduk Fukuoka mulai berani menentang dan bahkan menempelkan stiker dari Kepolisian Jepang yang menuliskan, "Larangan Masuk Bagi Anggota Yakuza", di pintu masuk klub malam di Kita Kyushu Fukuoka.

Penempelan stiker itulah yang membuat para anggota Yakuza semakin marah dan menganggap mereka melakukan perang terbuka dengan Yakuza.

Info lengkap Yakuza silakan baca di www.yakuza.in.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas