TRIBUNNEWS.COM - Kapal patroli Tiongkok Haixun 01 mendeteksi sinyal yang diduga dari black box pesawat Malaysia Airlines MH370.

Tim pencari segera mengerahkan pesawat dan kapal ke area yang diperkirakan sebagai asal sinyal.

"Hari ini (kemarin red), kekuatan angkatan udara Australia dikerahkan untuk membantu mengecek sinyal akustik yang ditangkap oleh kapal patroli Tiongkok," ujar Angus Houston, kepala Pusat Koordinasi Bersama (Joint Agency Coordination Centre/JACC), Minggu (6/4/2014).

Houston juga mengatakan, kapal milik Australia, Ocean Shield, juga sempat mendeteksi sinyal akustik seperti yang diterima Haixun 01. Namun demikian, Houston mengatakan pihaknya belum mendapatkan informasi yang lebih akurat.

"Yang kami tahu, di sana memang terdapat sinyal akustik yang juga dideteksi oleh Ocean Shield. Dengan kata lain, ada sesuatu yang perlu diinvestigasi. Namun saya tidak ingin berspekulasi lebih jauh," ujarnya.

Haixun 01 menerima sinyal akustik selama 90 detik pada Sabtu lalu. Houston menyatakan temuan tersebut penting untuk ditindaklanjuti. Menurut Houston, sinyal yang ditangkap Haixun 01 adalah tanda yang paling menjanjikan.

Sementara itu, pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang, diduga terbang ke selatan melewati pinggiran wilayah Indonesia. Perkiraan lintasan MH370 ini diperoleh setelah para ahli menganalisa data radar, satelit, dan data lainnya.

Demikian diwartakan CNN yang mengaku mengutip ucapan pejabat senior Malaysia, Minggu (6/4/2014). Menurut sumber tersebut, pesawat tersebut terbang dari utara ke selatan tanpa masuk ke wilayah Indonesia.

Seperti diberitakan, pesawat MH370 rute Kuala Lumpur-Beijing, hilang sejak 8 Maret lalu. Pesawat yang mestinya terbang ke utara itu, diduga berbelok ke barat atau ke Laut Andaman. Sejak itu, jejak pesawat tak diketahui hingga kemudian muncul dugaan pesawat berakhir di selatan Samudera Hindia atau di sebelah barat Perth, Australia. (/AFP/CNN/KCM/YOG)