Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TNI AU Bantah MH370 Lintasi Wilayah Indonesia

Radar militer TNI AU tidak pernah menangkap obyek tersebut melintasi wilayah Indonesia.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in TNI AU Bantah MH370 Lintasi Wilayah Indonesia
Foto Istimewa/Richard Susilo
Perubahan jalur penerbangan MH370 yang diberitakan jatuh di Lautan Hindia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kabar dari pejabat senior Malaysia yang menyebut bahwa pesawat MH370 memutari wilayah udara di utara Indonesia dibantah TNI Angkatan Udara. Radar militer TNI AU tidak pernah menangkap obyek tersebut melintasi wilayah Indonesia.

"Jadi, pesawat yang diduga MH370 itu tidak pernah melintasi wilayah Indonesia. Kalaupun memang melintas, pasti akan terdeteksi oleh kita," kata Kepala Dinas TNI AU Marsekala Pertama Hadi Tjahjanto saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/4/2014).

Hadi menuturkan, TNI AU memiliki radar militer yang beroperasi 24 jam sehari untuk mengamankan wilayah udara. Radar tersebut, kata Hadi, dapat mendeteksi obyek terbang yang masuk ke wilayah Indonesia. Apabila mendeteksi adanya pesawat masuk ke Indonesia, TNI AU akan melakukan prosedur pengecekan terhadap obyek.

"Kita tentu akan cross-check ke komando sektor. Apakah ada klaim jam terbang sekitar yang dilalui di wilayah itu. Jika tidak ada, kita akan lakukan pengecekan secara visual," ujar Hadi.

Selain itu, Indonesia dan Malaysia, lanjutnya, memiliki jalinan koordinasi untuk pertahanan udara. Sewaktu MH370 dinyatakan hilang, perwira jaga Malaysia sudah berkoordinasi dengan perwira jaga di Indonesia.

"Waktu kejadian, perwira jaga dari Malaysia tanya perwira jaga kita, apakah monitor obyek mencurigakan. Kita sudah sampaikan, kita tidak menangkap obyek apa pun," ujar Hadi.

Sejak tanggal 10 Maret 2014 sampai dengan saat ini, lanjutnya, TNI AU masih melakukan pencarian di wilayah yang dicurigai sebagai lokasi keberadaan dan lintasan MH370. Namun, TNI AU menyatakan tidak terlibat dalam pencarian di Samudra Hindia.

Berita Rekomendasi

Pencarian dilakukan di laut selatan Jawa dan Pulau Rondo di Sumatera Utara dengan Boeing 737 seri 200 untuk pengintaian strategis.

"Pesawat itu memiliki fungsi mencari obyek di atas permukaan tanah dan permukaan laut, dan memiliki radar dan kamera zoom. Oleh sebab itu, kita libatkan satu pesawat ini, yang bisa terbang sampai 6 jam dengan jangkauan luas," urai Hadi.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas