TRIBUNNEWS.COM, KHATMANDU - Dua orang pendaki tewas dan tujuh lainnya hilang saat melakukan pendakian di Gunung Everest. Kedua orang yang tewas adalah pemandu pendaki etnis Sherpa yang berkewarganegaraan Nepal.

Sebanyak 50 orang yang sebagian besar adalah Sherpa Nepal terkena longsoran salju di ketinggian lebih dari 20.000 kaki.

Longsoran itu terjadi tepat di atas base camp di Khumbu.

"Para pendaki dipertanggungjawabkan untuk mencari yang hilang. Tim penyelamat telah pergi," ujar Tilak Pandey Ram dari pihak Departemen Mountaineering dan Pariwisata.

Para pendaki biasanya memilih antara medio bulan Mei untuk melakukan pendakian ke Everest yang puncaknya berada di ketinggian 29.028 kaki.

Namun para pendaki tersebut sudah tiba pada bulan April namun sebelumnya sudah mempersiapkan peralatan lengkap seperti tali dan menyiapkan kamp-kamp sepanjang rute pendakian.

Mereka juga ditemani dengan pemandu Sherpa yang merupakan etnis yang tinggal di sekitar kaki Gunung Everest, Nepal.

Beberapa 334 pendaki asing telah diberi izin untuk mendaki Everest selama beberapa bulan ke depan dengan perkiraan 400 sherpa membantu mereka.

Sampai akhir 1970-an diketahui hanya segelintir pendaki mencapai puncak setiap tahun . Angka tersebut melampaui 100 untuk pertama kalinya pada tahun 1993. Pada tahun 2004 itu lebih dari 300 . Pada tahun 2012 jumlahnya lebih dari 500 .

Tahun paling mematikan di Gunung Everest adalah tahun 1996 ketika 15 orang meninggal dunia. Lainnya adalah 12 pendaki tewas pada tahun 2006. (CNN)