GeoResonance Klaim Temukan Puing Malaysia Airlines
GeoResonance mengungkap kabar baru terkait pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang lebih hampir dua bulan.
Penulis: Domu D. Ambarita
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNNEWS.COM, PERTH - GeoResonance, perusahaan eksplorasi yang berbasis di Brisbane, Australia mengungkap kabar baru terkait pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang lebih hampir dua bulan.
Puing pesawat Boeing 777-200 ER itu diduga terdeteksi di Teluk Bengal, 5.000 kilometer dari lokasi pencarian saat ini di Samudra Hindia, sebelah selatan Perth.
GeoResonance terlibat pencarian Boeing 777-200 sejak 10 Maret lalu, dua hari setelah pesawat yang mengakut 239 orang itu dinyatakan hilang, 8 Maret silam. Area pencarian yang dilakukan GeoResonance meliputi kawasan seluas 2 juta kilometer persegi yang diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat tersebut.
Perusahaan itu menggunakan berbagai foto yang diperoleh dari satelit maupun pantauan pesawat udara dengan fokus di sebelah utara lokasi terakhir MH370. Perusahaan ini juga menggunakan lebih dari 20 teknologi untuk menganalisis data, termasuk menggunakan sebuah reaktor nuklir.
"Teknologi yang kami gunakan awalnya dirancang untuk mencari hulu ledak nuklir atau kapal selam. Tim kami di Ukraina memutuskan bahwa kami harus mencoba untuk menolong," kata juru bicara GeoResonance, David Pope.
Pope menambahkan, GeoResonance membandingkan temuan mereka dengan berbagai foto yang diambil pada 5 Maret, tiga hari sebelum MH370 dilaporkan hilang. Hasilnya, perusahaan itu tidak menemukan apa yang mereka deteksi setelah MH370 dilaporkan hilang.
"Puing-puing itu tidak ada di lokasi tersebut sebelum hilangnya MH370. Kami tidak mengatakan puing-puing itu pasti MH370, tetapi kami rasa ini petunjuk yang bisa dikembangkan," ujar Pope.
Juru Bicara GeoResonance lainnya, Pavel Kursa, menambahkan, sejumlah elemen yang ada dalam sebuah pesawat terbang komersial terdeteksi di Teluk Bengal itu.
"Kami mendeteksi adanya elemen-elemen kimia dan material yang digunakan untuk membuat sebuah Boeing 777, misalnya aluminium, titanium, tembaga, baja, dan material lainnya," kata Kursa kepada stasiun televisi Australia, Channel 7News.
Sementara itu, pengakuan mengagetkan muncul dari seseorang yang mengaku menemukan puing dari pesawat Malaysia Airlines MH370. Kali ini seorang pilot asal Amerika Serikat (AS) mengaku menemukan puing MH370, melalui satelit.
Michael Hoebel menghabiskan waktu berjam-jam memperhatikan gambar yang ada di layar komputernya melalui situs TomNod.com. Setelah beberapa waktu, dirinya yakin bahwa gambar itu adalah pesawat yang hilang sejak 8 Maret 2014 lalu.
Pilot carteran asal Tonawand ini mengaku sangat terkejut melihat pesawat ,-yang sudah hilang sejak dua bulan lalu- tampak masih utuh. Pria berusia 60 tahun ini mengatakan, pesawat berada di wilayah timur laut pesisir Malaysia atau sebelah barat dari Songkhla di Thailand,
Menurut Hoebel, gambar itu ditemukannya beberapa hari setelah kecelakaan. Dirinya pun skala yang berada di bagian bawah peta TomNod dan membandingkannya dengan spefikasi Boeing 777-200ER, guna memastikan bahwa ukurannya sama.
"Saya sempat ragu karena tidak percaya bisa menemukan ini," ujar Hoebel kepada situs WIVB, seperti dikutip Daily Mail, Selasa (29/4/2014).
Sambil menunjuk ke layar komputernya, Hoebel menjelaskan mengapa gambar itu adalah pesawat Boeing 777-200ER milik Malaysia Airlines.
"Gambar yang terang ini adalah sayap yang tersambung pada badan pesawat," lanjutnya.
Ketika dikonfrontir gambar itu bisa saja sebuah hiu, Hoebel berkelar sambil menyebutkan, "itu adalah hiu dengan panjang 64 meter". (tribunnews.com/kompas.com)